Sedangkan, dalam penilaian Climate Action Tracker negara India dinilai sebagai "highly insufficient" yang artinya upaya yang dilakukan oleh India dalam mengatasi perubahan iklim masih belum memadai untuk mencapai target yang diharapkan sesuai perjanjian Paris, meskipun India telah mengimplementasikan berbagai langkah dan kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun hal ini masih dianggap tidak memadai oleh CAT. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh India adalah pertumbuhan populasi yang cepat dan meningkatnya permintaan energi. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan energi fosil yang tinggi seperti batubara. Meskipun India juga telah mengembangkan energi terbarukan namun tingkat penggunaan masih belum mencukupi untuk menggantikan penggunaan energi fosil. Penilaian CAT terhadap India ini ditinjau dari beberapa faktor yaitu:
 Target NDC yang ambisius namun kurang konkret: Target NDC India untuk 2030 ambisius dalam beberapa aspek, tetapi kurang konkret dalam hal bagaimana mereka akan dicapai.Â
Kesenjangan antara target dan tindakan: Terdapat kesenjangan yang signifikan antara target NDC India dan tindakan yang diambil saat ini.Â
Ketergantungan pada batubara: Seperti Indonesia, India juga sangat bergantung pada batubara sebagai sumber energi.Â
Pertumbuhan emisi yang tinggi: Emisi gas rumah kaca India tumbuh dengan cepat, dan negara ini diperkirakan akan menjadi salah satu emitor terbesar di dunia dalam beberapa dekade mendatang.
Dapat disimpulkan, baik negara Indonesia maupun India diperlukan adanya peningkatan ambisi dan tindakan mereka secara signifikan untuk memerangi perubahan iklim. Penilaian CAT ini dimaksudkan untuk mendorong kedua negara untuk mengambil langkah-langkah yang lebih berani dan efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada upaya global untuk membatasi pemanasan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H