3.Terganggunya work-life balance
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa toxic productivity dapat membuat work-life balance seseorang terganggu. Kurangnya waktu istirahat tentu akan berdampak terhadap kesehatan fisik seseorang.Â
Selain itu, tekanan yang dihadapi seseorang dengan toxic productivity sangat besar sehingga rentan untuk stress dan mengalami gangguan kesehatan mental lainnya. Tidak jarang, toxic productivity membuat kehidupan sosial seseorang terganggu karena orang tersebut merasa bersosialisasi adalah hal yang buang-buang waktu.
Lalu, bagaimana cara untuk menghadapi toxic productivity? Hal yang dapat kita lakukan yakni :
1.Membuat skala prioritas
Skala prioritas dapat membantu kita untuk fokus dalam mengerjakan suatu hal berdasarkan tingkat urgensinya. Selain itu, kita juga perlu menetapkan batasan waktu yang jelas dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal tersebut tentu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita.
2.Fokus terhadap diri sendiri
Cobalah untuk fokus terhadap diri sendiri dan tidak membandingkan progress atau capaian diri dengan milik orang lain. Kita dapat mulai untuk menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek agar terbantu untuk fokus.Â
Jangan lupa untuk menetapkan tujuan yang realistis agar kita tidak tertekan dalam mencapainya. Selain itu, hargailah setiap proses yang dilalui karena hal tersebut akan membuat perjuangan kita lebih bermakna.
3.Luangkan waktu untuk diri sendiri
Menonton film, berolahraga, dan melakukan hobi bukanlah sesuatu yang salah. Kita dapat melakukannya sesekali untuk menghilangkan rasa lelah setelah cukup lama bekerja.