Pekerja Politik:
Tidak ada definisi yang baku mengenai penjelasan dari Pekerja Politik, bagi penulis sendiri Pekerja Politik di maknai sebagai suatu Fenomena yang tampak ketika dalam perhelatan pemilihan umum, sederhananya Pekerja Politik ialah orang-orang yang melakukan pekerjaan dilakukan baik secara formal maupun nonfornal untuk memenangkan majikan, ataupun jagoannya dalam Kontestasi Pileg maupun Pilpres dengan harapan mendapatkan sebuah keuntungan atas apa yang sudah mereka lakukan.
Secara umum dapat dilakukan oleh Konsultan Politik. Namun tak jarang juga melibatkan tokoh yang mempunyai basis massa yang banyak untuk di jadikan sebagai modal dalam rangka tawar-menawar kepada kontestan.
Bagi penulis sendiri makna Pekerja Politik memiliki stigma yang lebih buruk karena dalam proses tawar menawarnya ada potensi dan kecenderungan terjadinya eksploitasi yang kadang tidak disadari dikarenakan sikap loyalitas sebagai patron-klien dengan menjadikan basis massa atau orang- orang yang memiliki kedekatan secara emosional sebagai Komoditas untuk tujuan-tujuan dan kepentingannya,Â
Seringkali terjadi Tipu menipu, Manipulasi yang dikemas dengan balutan janji-jani hanya untuk sebuah ambisi.
Lantas apakah ketiga pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden masuk kategori Negarawan? Politisi? Ataukah Sebagai Pekerja Politik?
Tentu seperti halnya sifat Politik yang Dinamis, akan selalu ada cara-cara ataupun upaya yang dilakukan untuk terus memperbaiki citra diri sebagai gambaran kinerjanya yang dibalut berbagai variasinya.
Namun perlu di ingat serta di sadari bahwa sebagai Pemilih Kritis hendaknya kita memiliki sebuah preferensi bahwaÂ
Solidaritas sejati datang secara alamiah, karena panggilan jiwa untuk mengambil sikap atas sesuatu yang di yakini, bukan karena instruksi, mobilisasi, apalagi intimidasi, dan nurani adalah sebagai panduan untuk menemukan jawabanÂ
Pikiran, Tindakan, Dan Karya Nyata adalah Indikasi Kaum Muda
Selamat Hari Sumpah Pemuda 2023