Mohon tunggu...
Kamelia Nur S
Kamelia Nur S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitaa Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Saya merupakan mahasiswa aktif S1 Ekonomi Pembangunan di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

"Sampai Kapan Sektor Ekspor Harus Kalah Dengan Impor"

28 Oktober 2021   16:17 Diperbarui: 28 Oktober 2021   17:16 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Indonesia Menurut HS2 Dijit

Sulmber Data : Badan Pusat Statistik Indonesia 2021
Sulmber Data : Badan Pusat Statistik Indonesia 2021

Pemulihan ekspor di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global dan meningkatnya permintaan dari negara-negara mitra dagang Indonesia. Pada periode Januari hingga Agustus 2021, total ekspor Indonesia mencapai 142,01 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh setidaknya 37,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor non-migas pada Agustus 2021 tercatat sebesar 20,36 miliar dolar AS. Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti CPO, bahan bakar mineral dan bijih logam serta produk manufaktur seperti besi dan baja, tercatat meningkat. Ditinjau dari Negara tujuan, ekspor non-migas ke Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang meningkat.

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Indonesia 2021
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Indonesia 2021

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Indonesia 2021
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Indonesia 2021

Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami deficit, sedikit meningkat dari 0,79 miliar dollar AS pada Juli 2021 menjadi 0,98 miliar dollar AS pada Agustus 2021. Defisit neraca perdagangan migas disebabkan oleh lebih besar tingkat impor migas dibanding ekspor migas. Pada Juni 2021 impor migas senilai US$2,30 miliar sedangkan ekspor migas hanya senilai US$1,23. Defisist neraca perdagangan migas sempat tururn pada bulan Juli tetapi kembali naik pada bulan Agustus. Defisit neraca perdagangan migas relatif stabil dari USD0,98 miliar pada Agustus menjadi USD0,93 miliar pada September 2021. Selama Januari hingga September 2021, secara total ekspor migas mengalami defisit sebesar US$8,40 miliar. Jadi dapat disimpulkan bahwa eskpor migas masih lebi sedikit dari impor migas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun