Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Indonesia Menurut HS2 Dijit
Pemulihan ekspor di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global dan meningkatnya permintaan dari negara-negara mitra dagang Indonesia. Pada periode Januari hingga Agustus 2021, total ekspor Indonesia mencapai 142,01 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh setidaknya 37,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor non-migas pada Agustus 2021 tercatat sebesar 20,36 miliar dolar AS. Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti CPO, bahan bakar mineral dan bijih logam serta produk manufaktur seperti besi dan baja, tercatat meningkat. Ditinjau dari Negara tujuan, ekspor non-migas ke Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang meningkat.
Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami deficit, sedikit meningkat dari 0,79 miliar dollar AS pada Juli 2021 menjadi 0,98 miliar dollar AS pada Agustus 2021. Defisit neraca perdagangan migas disebabkan oleh lebih besar tingkat impor migas dibanding ekspor migas. Pada Juni 2021 impor migas senilai US$2,30 miliar sedangkan ekspor migas hanya senilai US$1,23. Defisist neraca perdagangan migas sempat tururn pada bulan Juli tetapi kembali naik pada bulan Agustus. Defisit neraca perdagangan migas relatif stabil dari USD0,98 miliar pada Agustus menjadi USD0,93 miliar pada September 2021. Selama Januari hingga September 2021, secara total ekspor migas mengalami defisit sebesar US$8,40 miliar. Jadi dapat disimpulkan bahwa eskpor migas masih lebi sedikit dari impor migas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H