Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rentan Bencana Alam, UNICEF Tingkatkan Kapasitas Pemerintah dan Mitra Sub Kluster Gizi Aceh

25 Oktober 2022   10:27 Diperbarui: 25 Oktober 2022   12:29 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop orientasi respon gizi pada masa tanggap darurat dan simulasi rencana kontijensi gizi pada masa tanggap darurat | Dok. Pri

"Kalau di kluster internasional, gizi itu sendiri, yang mengurusi gizi itu adalah Unicef. Sehingga kegiatan kluster gizi di pegang oleh Unicef karena memang gizi di bawah Unicef. Tapi kalau makanan itu di bawah organisasi pangan. Kalau kesehatan dipegang oleh WHO," tutur Rita.

"Tapi kalau di Indonesia, semua tentang makanan, gizi dan kesehatan berada di kluster kesehatan. Jadi itu bedanya, jadi jangan heran kalau yang ngurusin gizi itu Unicef," jelasnya.

Selain itu, Rita juga menjelaskan adapun peran bidang kesehatan dalam rencana kontijensi kabupaten, sebagai salah satu bidang yang mendukung komando penanganan darurat bencana dalam satuan tugas bidang kesehatan, menetapkan tujuan, kegiatan, target dan indikator penanganan darurat bidang kesehatan, merencanakan kebutuhan sumberdaya kesehatan (SDM, peralatan dan obat-obatan) bidang kesehatan maupun logistik kesehatan yang digunakan saat darurat bencana.

Selanjutnya, memberi rekomendasi dalam penanganan korban bencana sesuai dengan mekanisme/prosedur kesehatan dan merencanakan strategi penanganan korban saat bencana terjadi. Merencanakan tempat rujukan atau tempat penanganan korban saat darurat bencana terjadi.

Simulasi rencana kontijensi gizi pada masa tanggap darurat | Dok. Pri
Simulasi rencana kontijensi gizi pada masa tanggap darurat | Dok. Pri

Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati, menyebutkan kegiatan workshop orientasi respon gizi pada masa tanggap darurat dan simulasi rencana kontijensi gizi pada masa tanggap darurat bencana Aceh bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penanggung jawab gizi di berbagai tingkatan dalam kesiapsiagaan merespon gizi pada masa tanggap darurat bencana

Kemudian, kegiatan tersebut juga bertujuan agar dapat melahirkan satu komitmen bersama dan memperkuat koordinasi kebencanaan dalam menerapkan standar operasional respon gizi bencana dan menguji pemanfaatan rencana kontijensi gizi level provinsi.

"Angka kekurangan gizi stunting dan wasting pada balita di provinsi Aceh ini berada di atas rata-rata nasional. Untuk itu, kesiapsiagaan gizi diperlukan, termasuk adanya rencana kontijensi gizi yang teruji dan juga kapasitas tim gerak cepat gizi yang mempunyai kapasitas respon gizi yang baik," jelas Riswati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun