Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Seteguk Petuah Menjelang Pagi di Warkop Legendaris "Cita Rasa"

7 Mei 2022   06:06 Diperbarui: 7 Mei 2022   06:18 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana dalam warkop Cita Rasa | Dokpri

Suasana dalam warkop Cita Rasa | Dokpri
Suasana dalam warkop Cita Rasa | Dokpri

Penulis bersama dua orang sahabat bernama Aidil, 25 tahun dan Heri, 25 tahun, memilih tempat duduk di salah satu meja bundar bagian tengah itu. Kami memesan dua gelas kopi robusta dan segelas kopi weng. Tak perlu menunggu lama, dua gelas kopi robusta dan segelas kopi weng panas ditambah tiga gelas air putih hangat tersaji di meja. Sekali teguk rasanya menempel di ingatan. 

Aidil dan Heri, mengatakan kopi robusta didominasi rasa pahit, namun manis diujung, seperti ada campuran coklat. Sementara kopi weng, campuran kopi, telur dan gula lalu di kocok pakai mixer hingga mengeluarkan busa. Menurut penulis, rasanya manis sedikit pahit. Konon katanya, kopi weng berkhasiat sebagai penambah stamina.

Menikmati kopi di pagi hari tak lengkap rasanya tanpa sebungkus nasi kucing dan roti khas warkop Cita Rasa yakni roti selai asoe kaya dan berbagai aneka cemilan lainnya. Soal harga tak perlu khawatir, kopi dan makanan di sini terbilang terjangkau.

Beramal Sambil Berbisnis

Nyak Hasan (baju hitam) sedang berbincang dengan pelanggan | Dokpri
Nyak Hasan (baju hitam) sedang berbincang dengan pelanggan | Dokpri

Serba hitam! dari arah pintu masuk muncul seorang pria gagah, berbaju kaos hitam berkerah dan bercelana hitam. Aura pebisnis H. Muhammad Hasan Basri semakin kental dan kentara. Apalagi sudah hampir setengah abad pria 71 tahun ini menggeluti bisnis warung kopi. H. Muhammad Hasan Basri akrab disapa Nyak Hasan merupakan pemilik tunggal warkop Cita Rasa.

Warkop Cita Rasa mendapatkan hati tersendiri dari kalangan orang tua. Nyak Hasan mendatangi meja mereka satu persatu, menyalami mereka yang sedang berdialog kasual berbagai isu terkini di Aceh. Tak lupa, Nyak Hasan juga mendatangi meja penulis.

Kepada penulis, pria kelahiran Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, tahun 1951 ini mengatakan warkop Cita Rasa sudah ada sejak 40 tahun lalu, sekitar tahun 1980-an. 

Nyak Hasan mengaku jauh sebelum adanya warkop Cita Rasa, pahit kehidupan sudah pernah dirasakan. Berangkat dari kampung halamannya di Pidie, dirinya melalang buana selama 17 tahun mengadu nasib di perantauan sampai ke negeri lumbung padi, Thailand. 

"Hanya membawa sehelai kain saya pergi merantau sampai ke Thailand. Hingga akhirnya nasib baik menghampiri saya dan membuka warkop Cita Rasa," cerita Nyak Hasan saat menghampiri meja penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun