Mohon tunggu...
Kamal Ramdhan
Kamal Ramdhan Mohon Tunggu... Lainnya - Kampung Cokelat

Seorang ayah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membuat Penetas Telur Sederhana

8 Agustus 2015   13:40 Diperbarui: 8 Agustus 2015   13:40 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

 

Kira-kira seperti dibawah ini alatnya.

 

alat peneropong telur

 

Pasti mudah membuatnya kan. Saya menggunakan bungkus lampu untuk menaruh lampu dan sedikit kertas untuk menahan telur nantinya agar bisa focus kedalam lampu.

 

Kenapa harus ada peneropong? Gunanya adalah untuk mengamati perkembangan embrio dalam telur.

Jika sudah selesai semua, tinggal taruh telur-telurnya. Ayam yang saya tetaskan adalah jenis ayam serama, yang  pendek, lucu dan menggemaskan. Beri garis atau tanda pada kulit telur dengan dua spidol warna merah dan hitam. Gunanya adalah untuk menandai bagian atas dan bagian bawah, karena telur harus dibalik setiap hari agar tidak ‘gosong’, merah untuk pagi sehabis subuh dan hitam untuk sore menjelang maghrib. Dan jangan lupa diberi tanggal supaya tahu kapan telur itu harus menetas. Pengalaman saya, saya taruh beberapa telur tidak dalam waktu yang sama, karena saya ‘mencuri’ dari telur ayam yang ada dikandang dan harus nunggu ayam bertelur tiap hari. Tentunya kandang saya sendiri, bukan milik tetangga, :) Pertahankan suhu pada kisaran 36-38⁰C. Pengalaman saya, jika suhu turun (malam hari) saya tutup dengan kain supaya suhu tetap hangat, dan jika suhu naik saya buka tutup sedikit agar ada udara yang masuk. Pokoknya usahan tetap berada pada suhu 36-38⁰C. Proses menunggu telur menetas dan kegiatan membalik telur adalah kegiatan yang menjenuhkan, tapi bukankah segala usaha membutuhkan kesabaran. Ayam saja  bisa tidak makan selama mengerami, masa kita tidak mampu? lebih jelasnya lihat gambar berikut.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun