Mohon tunggu...
Kamalia Rahmah
Kamalia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

D4 Informasi dan Hubungan Masyarakat UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Limbah Menjadi Peluang Bisnis: Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Ubah Jerami Padi di Desa Brumbung Jadi Bernilai Ekonomi

16 Februari 2024   00:49 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:55 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transformasi Limbah Menjadi Peluang Bisnis: Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Ubah Jerami Padi di Desa Brumbung Jadi Bernilai Ekonomi

Briket Biomassa dari Limbah Jerami Padi/Dokpri

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya” (HR. Ahmad). Seperti yang disampaikan dalam kutipan dari HR. Ahmad, telah menjadi inspirasi bagi tim KKN Tematik UNDIP untuk menggerakkan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Brumbung. 

Pengelolaan limbah sangatlah penting karena limbah dapat berpotensi mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan manusia serta ekosistem. Di Indonesia, negara yang kaya akan sektor pertanian, limbah jerami padi menjadi salah satu permasalahan yang perlu ditangani dengan serius. Desa Brumbung, Jawa Tengah, memiliki luas lahan pertanian mencapai 15 hektar menurut data BPS tahun 2018. Namun, sayangnya limbah jerami ini belum dimanfaatkan secara optimal. 

Umumnya, masyarakat hanya membakar jerami saat musim kemarau yang dapat mencemari udara atau saat musim hujan digunakan sebagai pupuk alami tanpa proses lebih lanjut dan sisanya hanya untuk pakan ternak secara gratis. Hal ini membuat limbah jerami padi kehilangan potensi nilai jualnya. Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan teknologi pengolahan limbah di Desa Brumbung agar pemanfaatannya dapat dioptimalkan. 

Salah satu solusi yang diusulkan adalah memanfaatkan limbah jerami sebagai bahan briket biomassa untuk bahan bakar dan rockwool dalam sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) dengan memanfaatkan lahan yang sempit. Dengan demikian, tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan di komunitas tersebut.

Briket biomassa ini dalam produksinya akan dikombinasikan dengan limbah organik pertanian lain, seperti bonggol jagung yang volume limbahnya cukup besar, dimana lahan pertanian jagung tersebut juga didapati di Desa Brumbung.

Dalam masa tunggu panen padi, kegiatan dimaksimalkan dengan membangun dan mengelola instalasi hidroponik dengan sistem NFT yang dapat digunakan warga untuk kegiatan penanaman berbagai sayur-mayur yang hasil panennya akan dipasarkan ke masyarakat sekitar. 

Dengan ini masyarakat tercerdaskan akan pemahaman dalam pemaksimalan lahan terbatas dan penggantian media tanam yang mampu memberikan nutrisi lebih baik dibanding dengan media tanah liat. Dimana tanah liat ini sepanjang waktu akan mengalami penurunan unsur akibat kegiatan pertanian yang kontinu. 

Dalam kegiatan instalasi hidroponik ini, sebagian limbah dari jerami padi akan dipadatkan strukturnya untuk menjadikannya rockwool yang bermanfaat bagi pembibitan tanaman pada hidroponik.

KKN Tematik Undip membawa program yang bertujuan mengkonversi limbah jerami menjadi briket biomassa dan pengadaan unit instalasi hidroponik berbasis sistem NFT, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat .

Instalasi Tanaman Hidroponik berbasis NFT/Dokpri
Instalasi Tanaman Hidroponik berbasis NFT/Dokpri

Metode pembuatan briket biomassa dari limbah jerami padi memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi identifikasi potensi dan masalah, proses penyusunan program yang partisipatif, pembangunan dan pengadaan sarana prasarana, pelatihan bersama masyarakat, pelatihan pembuatan briket jerami padi dan rockwool pasca panen, pembuatan kemasan produk briket biomassa, serta penerapan e-commerce dan media sosial untuk promosi produk.

Pembuatan Instalasi Tanaman Hidroponik/Dokpri
Pembuatan Instalasi Tanaman Hidroponik/Dokpri

Selain itu, metode pelaksanaan program juga mencakup proses pembuatan briket biomassa yang dapat dipasarkan, pelatihan masyarakat dalam pembuatan tanaman hidroponik, pemantauan keberjalanan program, evaluasi hasil, dan branding serta promosi produk hasil. Proses pembuatan briket biomassa melibatkan pelatihan pembuatan briket jerami padi, pembinaan warga selama 6 bulan, eksekusi program pengolahan limbah jerami padi, dan pembudidayaan sayuran melalui media hidroponik.

Proses Pembuatan Briket Biomassa/Dokpri
Proses Pembuatan Briket Biomassa/Dokpri

Dengan metode pelaksanaan yang terstruktur, program ini tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Brumbung, tetapi juga turut berkontribusi dalam mengurangi polusi udara akibat pembakaran jerami padi. Selain itu, program ini juga memberdayakan masyarakat dalam proses produksi briket biomassa dan rockwool hidroponik, menciptakan peluang baru untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Brumbung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun