Mohon tunggu...
Kamalia Rahmah
Kamalia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

D4 Informasi dan Hubungan Masyarakat UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Limbah Menjadi Peluang Bisnis: Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Ubah Jerami Padi di Desa Brumbung Jadi Bernilai Ekonomi

16 Februari 2024   00:49 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:55 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode pembuatan briket biomassa dari limbah jerami padi memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi identifikasi potensi dan masalah, proses penyusunan program yang partisipatif, pembangunan dan pengadaan sarana prasarana, pelatihan bersama masyarakat, pelatihan pembuatan briket jerami padi dan rockwool pasca panen, pembuatan kemasan produk briket biomassa, serta penerapan e-commerce dan media sosial untuk promosi produk.

Pembuatan Instalasi Tanaman Hidroponik/Dokpri
Pembuatan Instalasi Tanaman Hidroponik/Dokpri

Selain itu, metode pelaksanaan program juga mencakup proses pembuatan briket biomassa yang dapat dipasarkan, pelatihan masyarakat dalam pembuatan tanaman hidroponik, pemantauan keberjalanan program, evaluasi hasil, dan branding serta promosi produk hasil. Proses pembuatan briket biomassa melibatkan pelatihan pembuatan briket jerami padi, pembinaan warga selama 6 bulan, eksekusi program pengolahan limbah jerami padi, dan pembudidayaan sayuran melalui media hidroponik.

Proses Pembuatan Briket Biomassa/Dokpri
Proses Pembuatan Briket Biomassa/Dokpri

Dengan metode pelaksanaan yang terstruktur, program ini tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Brumbung, tetapi juga turut berkontribusi dalam mengurangi polusi udara akibat pembakaran jerami padi. Selain itu, program ini juga memberdayakan masyarakat dalam proses produksi briket biomassa dan rockwool hidroponik, menciptakan peluang baru untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Brumbung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun