Mohon tunggu...
Kamalia Purbani
Kamalia Purbani Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Pemerintahan, Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Perempuan

Purnabakti PNS Pemerintah Kota Bandung. Terakhir menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan, Kepala Kantor Litbang, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Kepala Bappeda, Inspektorat, Staf Ahli Walikota Bidang Teknologi Informasi, Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesra

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Kurang Piknik Penyebab Stres?

23 November 2021   11:13 Diperbarui: 23 November 2021   11:43 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anda kurang piknik sih". Saya sering mendengar ucapan seperti ini disampaikan kepada yang orang yang gampang marah, mudah tersinggung dan uring-uringan tidak jelas. Walaupun terkesan bercanda, rupanya perkataan tersebut secara ilmiah ada benarnya.

Outdoor therapy merupakan salah satu bentuk terapi pagi penderita depresi dan gangguan kecemasan, terlebih pada masa pandemi yang mengharuskan kita lebih banyak berada di rumah selama berbulan-bulan. 

Berada di luar meningkatkan peluang kita untuk menjadi sehat dan lebih bahagia dalam jangka panjang. Sebuah studi menyebutkan bahwa banyak bukti menunjukkan bahwa paparan lingkungan alami dapat dikaitkan dengan manfaat kesehatan mental. Mengalami alam bebas dan menghirup udara segar adalah cara yang pasti untuk meningkatkan kondisi pikiran kita. Menjelajahi lingkungan terbuka akan sangat bermanfaat dan merupakan cara yang sempurna untuk menempatkan diri kita ke dalam suasana hati yang lebih bahagia.

Alam memiliki cara untuk menenangkan beberapa aspek depresi yang lebih keras dengan cara yang dapat menenangkan kesejahteraan seseorang. Menghabiskan waktu di luar ruangan dapat membantu meringankan beberapa tekanan yang datang dengan depresi berat dan ringan. Berada di alam bebas menawarkan efek menenangkan pada banyak gejala yang mempengaruhi mereka yang menderita berbagai bentuk depresi.

Beberapa pilihan aktifitas luar rumah yang bisa kita lakukan untuk menciptakan mood yang lebih baik diantaranya adalah berolahraga ringan di luar ruangan. Saat berolahraga di luar ruangan, tubuh kita semakin bugar dan sehat sekaligus menngurangi kecemasan, stres, dan kecenderungan depresi. Kalau kita merasa agak lelah berolahraga, cukup berjalan kaki saja. Berjalan-jalan sederhana di sekitar lingkungan rumah kita. Pilihan lainnya adalah bersepeda. Pengalaman membuktikan bahwa naik sepeda dapat meningkatkan suasana hati kita, bahkan di hari yang mendung.

Pilihan aktifitas lainnya adalah naik gunung, berenang, berselancar. kita juga bisa membawa matras yoga ke alam bebas. Dengan membawa matras yoga ke luar dan melatih pikiran, tubuh, dan jiwa kita di lingkungan luar, kita akan mengurangi dampak respons stres yang berlebihan. Yoga menggabungkan teknik yang membantu mengelola gejala depresi. Tidak hanya akan membantu menghilangkan stres, tetapi juga membantu mengembangkan kesehatan kita secara keseluruhan.

Kita juga bisa melakukan meditasi di alam bebas pada saat kita sedang depresi. Seperti diketahui meditasi merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang umum. Kita bisa mencari  tempat yang bagus dan tenang di luar untuk bermeditasi. Ketika dilakukan dengan benar, meditasi di luar ruangan dapat membantu Kita fokus dan mencapai kejernihan mental.

Manfaat Kesehatan dari Terapi Luar Ruangan

Studi secara teratur menunjukkan bagaimana alam dan berada di luar ruangan dapat meningkatkan kesehatan kita. Para peneliti telah menemukan bahwa menghabiskan paling tidak satu jam di luar ruangan dapat mengurangi overthinking , yang dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan penyakit mental lainnya. Dikelilingi oleh alam juga berpotensi meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan subjektif, interaksi sosial yang positif, dan rasa memiliki tujuan hidup, selain menurunkan tekanan mental.

Ahli juga mengatakan menghabiskan waktu di luar ruangan dapat meningkatkan paparan vitamin D3. Sebagaimana diketahui kekurangan vitamin D3 dapat menyebabkan peningkatan depresi. Oleh karena itu, terlibat dalam terapi luar ruangan tidak hanya dapat menguntungkan Kita dari perspektif terapi bicara, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan Kita secara keseluruhan.

Berada di alam terbuka memiliki efek menenangkan serta merupakan alasan yang bagus bagi kita untuk berolahraga. Berolahraga merupakan salah satu cara penting untuk Mengelola depresi. Pada saat berolahraga tubuh kita mengeluarkan hormon endorfin. Endorfin adalah bahan kimia tubuh alami yang menimbulkan sensasi kesenangan - berolahraga di luar ruangan dapat meningkatkan harga diri dan mengurangi perasaan depresi, kemarahan, dan ketegangan (jurnal Extreme Physiology & Medicine, 20130.

Jadi, gabungan efek olahraga dengan sifat peningkat suasana hati di alam bebas, dan kita akan dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional tubuh kita. Para peneliti juga mencatat bahwa lima menit pertama latihan di luar ruangan menawarkan manfaat terbesar, membuktikan bahwa kita tidak perlu menghabiskan berjam-jam waktu di luar untuk menuai hasilnya.

Bagi penderita depresi yang cukup berat, menghabiskan waktu di alam tidak dapat menggantikan rencana perawatan depresi yang sudah direncanakan pskiater atau psikolog, namun akan  bisa menjadi pelengkap yang bermanfaat. Ada sesuatu tentang alam luar yang menenangkan jiwa. Keheningan alam menenangkan pikiran dan menawarkan kesempatan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri."

(Cisaranten231121)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun