Mohon tunggu...
Kamajaya
Kamajaya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Kuda Perang

Berlari kencang terengah-engah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Duka Menjadi Suspect Covid-19 dan di Balik Kamar Karantina

28 Maret 2020   00:17 Diperbarui: 28 Maret 2020   13:54 20708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Ruang isolasi rumah sakit untuk penanganan pasien virus Corona atau Covid-19 (EPA-EFE/STR CHINA OUT via Kompas.com)

Setiap gerak langkah saya benar-benar diawasi oleh keberadaan CCTV yang tersambung langsung ke ruang perawat, selain itu juga terdapat speaker khusus di ruangan yang memungkinkan saya berinteraksi dua arah dengan perawat yang berjaga di ruang rawat.

Selain dipantau secara aktivitas di ruang isolasi, kondisi tubuh saya pun lebih dipantau oleh perawat yang dalam sehari bisa 3-5 kali datang memeriksa kondisi tubuh. 

Selain memeriksa suhu tubuh, tensi darah,.dan memberikan obat-obatan untuk diminum. Perawat pun selalu menanyakan terkait sudah berapa kali kah saya melakukan BAB, BAK, hingga jumlah asupan cairan yang diminum. Karena hampir setiap hari saya selalu disediakan dua hingga tiga botol air mineral ukuran 1500ml untuk saya minum.

Di Samping Ruang Jenazah

Hari demi hari berada dalam penanganan di ruang isolasi, kondisi tubuh saya pun berangsur membaik. Demam serta sesak nafas yang dialami telah jauh berkurang, walau keluhan di kaki kanan masih cukup terasa. 

Kenyamanan di ruang Isolasi sebetulnya agak sedikit terusik, saya merasa sempat mengalami hal-hal ganjil selama berada dalam ruangan sendiri. 

Mulai dari adanya suara ketuk-ketuk jendela kamar mandi secara keras saat saya tidur hingga akhirnya membangunkan saya.

Namun ketika bangun saya hanya melihat bayangan berwarna merah di depan jendela dan suara ketuk-ketuk pun menghilang, lalu suara anak kecil tertawa-tawa, kran air wastafel yang sering menyala sendiri, hingga sekelebat-sekelebat bayangan yang sering melintas. 

Sempat takut awalnya dengan hal ganjil yang saya alami.dan kemudian sayaendapati peta ruangan yang terdapat di samping kanan pintu ruangan. 

Alangkah terkejutnya saya, jika kamar isolasi yang saya tempati berada persis di samping kiri ruangan kamar jenazah di rumah sakit ini. Mengetahui hal tersebut, justru tak membuat nyali saya ciut.

Saya malah bergumam dalam hati, mungkin saja penghuni sini ingin berkenalan dan minta saya permisi telah berada di ruang tersebut. Akibat hal itu pula, saya kemudian memutuskan untuk mengubah pola tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun