Malam itu, di bawah langit penuh bintang, saya merenungkan semua yang saya alami sepanjang hari. Pengalaman menggunakan aplikasi iNaturalist untuk mengidentifikasi tanaman memberi saya pelajaran bahwa pelestarian alam dimulai dari mengenal dan memahami apa yang ada di sekitar kita. Rekaman kamera jebak yang menangkap Gajah Sumatera melintas bukan hanya bukti keberadaan mereka, tetapi juga pengingat akan betapa rentannya satwa-satwa ini tanpa perlindungan yang memadai.Â
Namun, perjalanan ini juga mengajarkan saya bahwa teknologi hanyalah alat. Tanpa dukungan dan keterlibatan manusia, data dan alat secanggih apa pun tidak akan cukup untuk menghentikan laju kerusakan. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan individu seperti kita untuk benar-benar membuat perubahan.Â
Sebagaimana disampaikan dalam Forum Bumi, "Konservasi bukan hanya tugas pemerintah atau ilmuwan. Setiap individu memiliki peran, mulai dari mengurangi konsumsi produk berbasis satwa liar hingga mendukung kampanye digital yang bertanggung jawab," tegas Prof. Satyawan Pudyatmoko.Â
Saya membayangkan kembali jejak harimau yang saya lihat di awal perjalanan. Jejak itu bukan hanya tanda keberadaan satwa yang megah, tetapi juga simbol harapan dan tanggung jawab yang kita emban bersama. Dalam setiap langkah, kita dapat memilih untuk menjaga atau merusak. Masa depan puspa dan satwa Indonesia bukanlah sesuatu yang jauh atau abstrak. Itu adalah hasil dari keputusan yang kita buat hari ini.Â
Kini, tugas kita adalah menjadikan langkah kecil itu menjadi gerakan besar. Unduh aplikasi konservasi, bagikan cerita ini, dan lebih dari itu, jadilah pelindung aktif bagi keajaiban alam Indonesia. Jejak yang kita tinggalkan hari ini akan menentukan apakah anak-anak kita masih dapat mendengar auman harimau di hutan atau hanya melihatnya di layar kaca. Bersama, kita bisa memastikan bahwa cerita tentang puspa dan satwa Indonesia akan terus ditulis, bukan sebagai kisah kepunahan, tetapi sebagai kisah kebangkitan dan harapan. Ketika saya menelusuri jejak di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, setiap langkah membawa saya pada wawasan baru tentang bagaimana teknologi telah menjadi bagian penting dalam konservasi. Dari melihat jejak Harimau Sumatera di tanah hingga mengarahkan drone melewati kanopi hutan, saya menyaksikan bagaimana alat-alat modern dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati yang tak ternilai ini.Â
Pengalaman menggunakan aplikasi iNaturalist untuk mengidentifikasi tanaman juga memberi saya pelajaran bahwa pelestarian alam dimulai dari mengenal dan memahami apa yang ada di sekitar kita. Rekaman kamera jebak yang menangkap Gajah Sumatera melintas bukan hanya bukti keberadaan mereka, tetapi juga pengingat akan betapa rentannya satwa-satwa ini tanpa perlindungan yang memadai.Â
Perjalanan ini meninggalkan jejak mendalam di hati saya. Masa depan puspa dan satwa Indonesia bukanlah sesuatu yang jauh atau abstrak. Itu adalah hasil dari keputusan yang kita buat hari ini. Apakah kita memilih untuk menjaga atau mengabaikan? Pilihan ada di tangan kita. Unduh aplikasi konservasi, bagikan cerita ini, dan lebih dari itu, jadilah pelindung aktif bagi keajaiban alam Indonesia. Jejak yang kita tinggalkan hari ini akan menentukan apakah anak-anak kita masih dapat mendengar auman harimau di hutan atau hanya melihatnya di layar kaca.Â
Kini, tugas kita adalah menjadikan langkah kecil itu menjadi gerakan besar. Bersama, kita bisa memastikan bahwa cerita tentang puspa dan satwa Indonesia akan terus ditulis, bukan sebagai kisah kepunahan, tetapi sebagai kisah kebangkitan dan harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H