Mohon tunggu...
De Kalimana
De Kalimana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Hakekat Kebahagiaan

17 Agustus 2018   17:23 Diperbarui: 17 Agustus 2018   18:02 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak itu bertanya : "Kakak, punya lilin ?" Gadis itu berpikir: Jangan pinjamkan nanti jadi kebiasaan.  Maka si gadis menjawab , "Tidak Ada!!".

Saat itulah si anak miskin berkata riang: "Saya sudah duga kakak tidak punya lilin, Ini ada 2 lilin untuk kakak. Kami khawatir karena kakak tinggal sendiri dan tidak punya lilin."

Hati anak miskin itu sangat bahagia. Sementara gadis itu merasa sangat bersalah, dalam linangan airmata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat.

dokpri
dokpri
Ternyata memberi itu membahagiakan lagi menentramkan hati.  Kata bijak dari Mahatma Gandhi, "kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat anda berikan, bukan pada apa yang anda peroleh".  Karena kekayaan tidak tergantung berapa banyak "kita punya", tetapi seberapa banyak "kita bisa memberi"

Sesungguhnya hakekat "orang kaya" adalah orang yang selalu merasa cukup, sehingga dia terus berbagi. Sedangkan "orang miskin"  adalah orang yang selalu merasa kurang, sehingga dia terus mencari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun