> Â Ndilalah kersaning Gusti Allah (sudah menjadi kehendak Allah);
> Â Begja-begjaning kang edan (seberuntungnya orang yang edan);
> Â Luwih begja kang eling klawan waspada (akan lebih beruntung/bahagia orang yang tetap ingat dan waspada).
SUNAN KALIJAGA (yang hidup sekitar tahun 1450M), juga telah meramalkan datangnya zaman edan. Â Sunan menggubah sebuah tembang yang sekarang sering didendangkan para dalang wayang kulit untuk menggambarkan situasi "goro-goro" atau kekacauan. Â Tembang tersebut adala sebagai berikut:
> Â Kali ilang kedunge (Sungai sudah kehilangan lubuknya, karena kerusakan alam);
> Â Pasar ilang kumandange (Pasar kehilangan gaungnya,karena sistem ekonomi sudah berubah);Â
> Â Wong wadon ilang wirange (Kaum perempuan sudah tidak punya rasa malu, karena kerusakan moralitas);
> Â Wong lanang ilang wibawane (Para pria sudah hilang kewibawaannya);Â
> Â Wong jujur tambah kojur (orang jujur justru celaka)Â ;Â
> Â Wong clutak tambah galak (Orang serakah semakin menjadi-jadi, karena budi baik dikalahkan oleh kejahatan, ketidakadilan merajalela, tatanan hukum kacau balau),
Di zaman edan, moral tidak dipentingkan lagi. Tidak ada persahabatan dan tidak ada kawan abadi, yang ada adalah kepentingan. Kawan bisa menjadi lawan, dan yang tadinya lawan bisa menjadi kawan asalkan menguntungkan.