Mohon tunggu...
De Kalimana
De Kalimana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diabetes Militus dan Penyembuhan Spiritual Quantum (1)

11 Januari 2018   07:45 Diperbarui: 12 Januari 2018   18:58 2762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai penyakit diabetes atau yang dikenal dengan diabetes militus. Setahun yang lalu saya divonis dokter sebagai penderita diabetes militus, karena hasil test laborat menunjukkan kadar gula darah saya sangat tinggi, 640 mg/dl. 

Padahal enam bulan sebelumnya saya telah melakukan medical check up dan hasilnya semuanya normal (gula darah, kolesterol, asam urat, trigliserid, LDL, SGPT dan DGOT semuanya baik), kecuali gigi dan mata. Bahkan kata dokter, di usia 55 tahun hasil ini lumayan bagus.

Saya kaget dan shok mendengar vonis diabetes, karena sebagai pegawai negeri kelas menengah, selama ini pola hidup saya  cukup baik, pola makan cukup sederhana dan olah raga cukup lumayan meski tidak rutin. 

Hasil medical check up enam bulan yang lalu juga bagus. Tatapi kanapa tiba-tiba kadar gula darah mendadak tinggi, 640 mg/dl. Sangat jauh diatas 200 mg/dl, sebagai indikasi seseorang sudah bisa dikatakan sebagai penderita diabetes.

Salah satu kesalahan saya adalah ketidak tahuan. Selama kurang lebih dua tiga minggu saya merasa badan mudah lelah, mudah lapar, sering haus dan sering pipis malam hari. Berat badan juga turun cukup signifikan, tetapi tidak saya hiraukan karena waktu itu saya lagi gemar puasa senin kamis.  Saya justru gemar minum air manis, terutama saat buka puasa. 

Hingga pada suatu saat pandangan mata saya sangat kabur, bahkan hampir tak bisa melihat jauh. Segera seorang kawan menyarankan untuk periksa gula darah. Hasilnya, ya Tuhan ... sangat tinggi 640 mg/dl. Langsung saya ditangani dokter dan harus menjalani perawatan intensif (opname) selama 5 hari untuk menurunkan kadar gula darah.

Kini selama setahun saya telah menjalani hidup sebagai penderita diabetes militus. Meski sebagai penderita diabetes, pada beberapa bulan awal saya tidak banyak tahu perihal diabetes sehingga dalam menjalani hidup saya seringkali stress. 

Dokter tidak banyak menjelaskannya kecuali apa yang harus dan tidak boleh saya lakukan. Dengan banyak berdiskusi dengan sesama penderita diabetes dan baca-baca buku akhirnya saya mulai paham apa itu diabetes militus dan tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dalam menjalani hidup ini.

Berikut ini adalah poin-poin yang ingin saya share kepada sesama para penderita diabetes militus.

- Memahami diabetes militus

- Macam dan penyebab diabetes

- Bahaya diabetes

- Obat diabetes; metformin dan glimepirid

- Mewaspadai hiperglikemia dan hipoglikemia

- Bekal penderita diabetes

- Mitos penyakit diabetes

- Penyembuhan Spiritual Quantum

1.   Memahami Diabetes Militus

Diabetes merupakan penyakit degeneratif (kerusakan organ tubuh karena usia atau gaya hidup yang tak sehat), dimana sel-sel pankreas mengalami kemunduran yang sebelumnya aktif menjadi tidak aktif lagi, sehingga tidak dapat memproduksi insulin secara normal.

Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan manusia yang tugasnya memproduksi hormon dan enzim yang diperlukan dalam proses metabolisme.  Salah satu hormon yang diproduksi pankreas adalah insulin.

Insulin berfungsimengikat glukosa dari darah dan memasukkan ke dalam sel-sel seluruh tubuh agar bisa digunakan sebagai energi pada semua aktifitas. 

Gula dalam darah berperan sangat penting sebagai sumber energi sel. Sisa gula dalam darah di ubah menjadi glikogen dan disimpan di hati, otot dan jaringan lainnya. Glikogen dapat digunakan lagi menjadi glukosa jika dibutuhkan, misalnya pada saat kita berpuasa.

Jadi penyakit diabetes atau diabetes mellitus (DM) adalah penyakit akibat terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah karena pankreas  tidak memproduksi insulin secara normal, atau ketika tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin (resistensi insulin). Akibatnya zat karbohidat (yang ada dalam makanan sehari-hari), tidak semuanya dapat diubah menjadi tenaga dan sisanya menumpuk dalam darah.

Pada makanan yang sehari-hari kita makan terdapat zat karbohidrat, protein dan lemak. Presentase karbohidrat pada makanan sekitar 60-70% sekaligus sebagai sumber utama energi (tenaga). Pada penderita diabetes, sebagian (besar) karbohidrat tidak dapat diubah menjadi tenaga. Karenanya penderita diabetes gampang sekali lelah akibat langsung dari persediaan energi yang terbatas.

Diabetes biasa ditandai dengan kadar gula darah di atas normal. Kisaran kadar gula yang normal bagi tubuh adalah: kurang dari 100 mg/dl (puasa selama 8 jam);  120-150 mg/dl (dua jam sesudah puasa); dan  100-180 mg/dl (sewaktu).

Penyakit diabetes merupakan penyakit metabolik. Kebanyakan penyakit metabolik adalah karena faktor genetik atau keturunan, meski sebagian di antaranya disebabkan pola makan yg salah, racun, infeksi, dan sebagainya.

Penyakit diabetes dikenal sebagai the silent killer (pembunuh terselubung), karena seringkali penderita tidak menyadari dirinya mengidap diabetes sampai terjadi komplikasi, baik yang ringan sampai berat.

2.     Macam & Penyebab Diabetes

Berdasarkan penyebabnya diabetes dibedakan menjadi 2 macam yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang.  Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dalam arti insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar gula darah. Atau bisa dikatakan tubuh tidak efektif menggunakan insulin.

Pasien diabetes tipe 1 umumnya memiliki perawakan kurus, sedangkan diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang-orang bertubuh besar yang dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun obesitas. Walaupun itu tidak bisa jadikan sebagai patokan.

Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua tipe diabetes ini juga tidak sama. Pengidap diabetes tipe 1 membutuhkan insulin dalam bentuk suntikan, sedangkan pasien diabetes tipe 2 cukup mengonsumsi obat oral atau obat telan.

3.   Bahaya Diabetes

Penyakit diabetes memang tidak langsung menyebabkan kematian, tetapi komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi akibat kadar glukosa darah tinggi antara lain penyakit jantung, stroke, serta  retinopati diabetes yang mempengaruhi penglihatan mata, gagal ginjal, dan kurangnya sirkulasi darah di bagian tungkai yang mengharuskan dilakukannya amputasi.

Komplikasi dari diabetes ini bisa menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia. Namun demikian, jika pasien diabetes bisa mengontrol kadar gula darahnya dengan baik, maka komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa dicegah.

Hingga saat ini, penyakit diabetes belum dapat disembuhkan. Tetapi keseimbangan kadar gula darah dapat dikontrol dan dikendalikan dengan mengubah pola makan, memperbaiki pola hidup dengan rajin berolah raga, dan mengonsumsi obat secara terartur, sehingga penderita diabetes tidak perlu khawatir dalam menjalani kehidupannya.

4.   Obat Diabetes; Metformin & Glimepirid

Meski secara medis diabetes tidak bisa disembuhkan, pengendalian kadar gula darah sangat penting agar penderita bisa melangsungkan hidup secara baik seperti manusia lain yang bukan penderita diabetes.  Penderita diabetes tipe 2 umumnya akan membutuhkan obat-obatan untuk menjaga keseimbangan kadar gula darahnya dan mengendalikan gejala untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Obat yang biasa direkomendasi dokter bagi penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 dan harus selalu siap sedia adalah Metformin. Selain itu juga ada obat tambahan yaitu Glimepirid bagi penderita diabetes bila kadar gula darahnya sudah tinggi (diatas 200 mg/dl).

Metformin.Metformin merupakan obat pilihan pertama untuk penderita diabetes tipe-2. Dalam menurunkan kadar gula darah yang tinggi, metformin bekerja dengan cara:

- Meningkatkan sensitifitas tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri.

- Menghambat proses glukoneogenesis dan glikogenolisis, serta

- Memperlambat penyerapan glukosa pada usus.

Dalam bekerja, obat ini membutuhkan insulin. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga tidak menyebabkan hipoglikemia. Metfomrin sebaiknya dikonsumsi sesaat setelah makan atau setelah makan suapan pertama. Metformin dikonsumsi 2-3 kali sehari.

Glimepirid.Glimepirid adalah obat yang bekerja menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel Pankreas. Glimepirid memiliki efek samping hipogilkemi (anjloknya kadar gula darah menjadi di bawah normal), gangguan pencernaan, mual, dan anemia.

Glimepirid dikonsumsi sesaat sebelum atau pada saat sarapan. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi glimepirid disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Dan jangan menggandakan dosis glimepirid pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Dosis yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan. Adapaun dosis lazimnya adalah sebagai berikut:

- Dosis awal: 1-2 mg sehari sekali secara oral.

- Glimepirid harus diberikan dengan sarapan atau makan pertama Anda.

- Dosis dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu sesuai hasil pemantauan.

- Tidak melebihi 8 mg sehari.

Penggunaan glimepirid jangka panjang dapat menyebabkan hipoglikemia. Oleh sebab itu diperlukan titrasi dosis dengan memantau gejala hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) ataupun hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah).

5.     Mewaspadai Hiperglikemia & Hipoglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu tinggi, yaitu melebihi angka 350 mg/dl. Penderita diabetes yang hiperglikemia bisa mengalami infeksi pada gigi dan gusi, serta masalah kulit, osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, hingga penyakit kardiovaskular. 

Tanda-tanda jika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) adalah badan terasa lelah, nafsu makan tinggi, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.  Perubahan pada kondisi kulit juga dapat terlihat, seperti memerah, kering, dan terasa panas. 

hipoglikemia adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu rendah, yaitu di bawah 70 mg/dl.  Kondisi hipoglikemia akan sangat membahayakan, karena apabila tidak segera diatasi penderita bisa kehilangan kesadaran.  

Tanda-tanda penderita mengalami hipoglikemia adalah badan tiba-tiba terasa lemah atau gemetar, berkeringat dingin, muka pucat, detak jantung lebih cepat, merasa tidak enak badan, rasa mual, dan sedikit kebingungan.

Kondisi hipoglikemia berat (glukosa darah kurang dari 50 mg/dl) dapat menyebabkan sel-sel otak tidak memperoleh bahan bakar untuk bekerja dengan baik. Keadaan ini akan sangat membahayakan karena akan menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat.  Gejalanya antara lain: sakit kepala, bicara pelo, gerakan tidak terkoordinasi, penglihatan ganda, perasaan seperti mau pingsan, dan bisa kehilangan kesadaran.

Apabila muncul gejala Hipoglikemia, maka segera mengkonsumsi 2 hingga 3 sendok gula pasir atau gula merah, atau meminum soda biasa gelas (soda mengandung gula yang sagat tinggi). Sedangkan untuk para penderita gula darah yang sudah cukup parah sebaiknya untuk selalu membawa glucagon sebagai insulin pengganti gula yang tidak diproduksi oleh pankreas karena organ tersebut terganggu.

6.    Bekal Penderita Diabetes

Bagi penderita diabetes mellitus, disamping harus melakukan program perawatan diabetes, seperti pengobatan, diet dan olahraga rutin, juga diharuskan melakukan tes gula darah rutin atau sesering mungkin.  

Hal itu perlu dilakukan untuk memonitor kadar gula darah agar jangan sampai terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia). 

Bila kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) dan kondisi dibiarkan terus maka bisa membuat tubuh penderita lemas dan kemudian kehilangan kesadaran atau pingsan. Dan situasi itu tentu akan sangat berbahaya.  

Oleh karenanya apabila penderita diabetes mengalami hipoglikemia, maka segera segera mengkonsumsi makanan atau minuman berkadar gula tinggi.

dokpri
dokpri
Maka sangat disarankan bagi penderita diabetes, kapanpun dan dimanapun berada (terutama bila mau melakukan perjalanan jauh atau kegiatan agak berat) untuk membekali setidaknya dengan 3 hal, yaitu:

- Alat test kadar gula darah

- Obat diabetes (metformin dan glimiperid)

- Minuman manis dalam termos kecil, atau gula batu (gula pasir yang dikristalkan).

Bersambung .... (Mitos Penyakit Diabetes & Penyembuhan Spiritual Quantum), Selengkapnya : https://www.kompasiana.com/kalimana/5a56ce06cf01b46aad398482/diabetes-militus-penyembuhan-spiritual-quantum-2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun