Mohon tunggu...
De Kalimana
De Kalimana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang-orang Munafik di Negeri Ini

27 Januari 2017   20:37 Diperbarui: 7 Maret 2017   12:00 7421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prinsip Toleransi dalam Islam.

Prinsip toleransi dalam hubungan antar umat beragama diatur oleh Islam melalui ayat-ayat kitab suci Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad. Setidaknya ada lima poin ketentuan toleransi, yakni: Pertama, Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. Al-Baqarah 256). Kedua, Mengakui eksistensi agama lain serta menghormati keyakinannya (Q.S. Al-Kafirun 1-6). Ketiga, Tidak boleh mencela atau memaki sesembahan mereka (Q.S. Al-An'am).

Keempat, Tetap berbuat baik dan berlaku adil selama mereka tidak memusuhi (Q.S. Al-Mumtahanah 8-9).  Dan kelima, Memberi perlindungan atau jaminan keselamatan. Sabda Nabi:  "Barangsiapa yang menyakiti orang dzimmi (non muslim yang berinteraksi secara baik), berarti dia telah menyakiti diriku dan barangsiapa menyakiti diriku berarti dia menyakiti Allah’" (diriwayatkan oleh Imam Thabrani)

Dengan demikian jelaslah bahwa Islam adalah pelopor toleransi. Bila ada kelompok yang intoleran yaitu yang prakteknya bertentangan dengan prinsip diatas maka ia bukanlah kelompok yang menyuarakan Islam.

Ulama Harus Bersatu

Bentrok antar kelompok atau golongan itu sesungguhnya adalah benturan antar umat Islam sendiri yang masing-masing mengklaim demi NKRI. Fenomena ini sangat mengancam keutuhan bangsa dan Negara.

Dipandang dari kacamata Islam, fenomena seperti ini terjadi sejak dulu kala yang disebabkan adanya orang-orang munafik.   Permasalahan itu bisa diselesaikan hanya oleh orang-orang Islam sendiri, yaitu dengan bertemu dan bersatunya para ulama untuk mencari solusi.

InsyaAllah….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun