Mohon tunggu...
De Kalimana
De Kalimana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hipnotis di Demo 212

3 Desember 2016   12:43 Diperbarui: 3 Desember 2016   16:59 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi akhirnya hadir

Sesaat sebelum menunaikan shalat jumat berkumandang pengumuman dari pembawa acara, presiden Jokowi berkenan hadir ditengah tengah kita untuk mengikuti ibadah shalat Jumat. Serentak teriakan takbir membahana. Rasa syukur berkecamuk diseluruh batin ini diiringi harapan semoga bangsa kita  segera mencapai kedamaian, kesejahteraan dan jauh dari permusuhan serta kegaduhan politik. Selepas shalat Jumat, presiden Jokowi memberikan pidato singkat mengapresiasi Demo 212.

Dahsyatnya Hujan

Menjelang shalat Jumat dimulai, hujan mulai turun dan membesar.  Ustadz Bakhtiar menyampaikan  dari atas podium, "Allah kirimkan hujan supaya semua tidak repot antri wudhu dan air hujan akan menambah kesejukan di hati kita semua"  Benar…, hujan itu justru meneguhkan  hati saya. Ada kesan mendalam dengan fenomena ini. Dan hujan tidak berhenti sampai selesai shalat jum'at. Baru kali ini seumur2 shalat sembari diguyur hujan namun justru ada kebahagiaan dalam hati. Subhanallah… luar biasa.

Demo aman, tertib dan bermartabat

Seusai pelaksanaan ibadah shalat  jumat, massa aksi membubarkan diri dengan sangat tertib. Apabila ada salah seorang melintas ditaman dan menginjak rumput maka peserta lainnya akan meneriaki dan mencelanya. Bisa dikata pada aksi massa ini tidak ada kerusakan sedikitpun, bahkan tidak ada satu rantingpun yang patah. Masing-masing kembali ke rumahnya dengan perasaan damai. Subhanallah.  

Pemirsa TV pun menangis

Ketika istri saya telepon, dia menyampaikan peristiwa yang disaksikannya melalui televisi. Ternyata istri saya ikut hanyut dan melelehkan air mata. Ada rasa bahagia dan  bangga sebagai umat muslim. Seorang kawan juga menelpon, ia menyesal tak ikut aksi dan malu hati dengan peserta luar kota yang hadir. Dan tangisnyapun terdengar dalam telepon  Demikian pula postingan dan komentar kawan-kawan di grup WA. Mereka menyatakan kekagumannya. Bahkan tak sedikit yang ikut terharu dan meneteskan airmata meski hanya menyaksikan lewat tv.

Sungguh kami semua telah terhipnotis oleh GNPF MUI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun