Banyak, kok! Buktinya, keponakan saya tidak punya SIM, tetapi tidak pernah ditilang! Oh, tidak. Itu namanya bukan polisi baik tapi polisi ngawur he....
Bukan begitu, kawan. Saat ini, sepeda motor merupakan kebutuhan vital bagi pelajar. Terutama di daerah yang sarana transportasinya belum memadai.
Adakalanya, dengan alasan "darurat" sejumlah pelajar terpaksa bermotor untuk transportasi ke sekolah. Secara aturan memang salah. Pelajar SMA awal, biasanya belum cukup umur untuk memiliki SIM. Maka dari sini saja jelas sudah melanggar.
Tetapi, polisi biasanya tidak semena-mena menilang. Kadangkala ada sedikit "pemakluman" untuk pelajar yang berkendara secara tertib.
Kesalahan tidak punya SIM sudah built in: memang umur belum memadai. Maka, seharusnya itu menjadi kesalahan tunggal. Sebagai "kompensasinya", wajib mematuhi peraturan berlalu lintas serta mematuhi sopan santun berkendara.
Perlengkapan berkendara mesti lengkap. Dari helm, spion, knalpon, serta perlengkapan lain. Patuhi rambu-rambu, lampu lalu-lintas, dan rambu lainnya.
Hormatilah pemakai jalan lain. Berkendaralah dengan tertib, sopan, dan santun. Jangan ngebut, menyerobot, atau ugal-ugalan. Tetapi berkendaralah secara santun, ramah, dan sopan. Jika bertemu polisi, lontarkan senyum ramah. Jika terkena razia, akui terus terang kesalahan kita. Jangan ngeyel apalagi melawan.
Jika begitu, insya Allah polantas akan banyak menimbang sebelum memutuskan untuk menilang. Kecuali jika memang diperlukan sebagai konsekuensi kita hidup di negara hukum.
Orangtua memiliki peran besar. Ajaklah anak-anak kita berlalu lintas dengan baik, tertib, dan sopan. Hargai pengguna jalan lain serta aparat yang bertugas. Bukan hanya pernikahan, berkendara juga butuh persiapan. Jangan sampai celaka gara-gara kita alpa.
Tapi sayangnya, banyak pelajar kita kurang terap susila dalam berkendara. Sudah tidak punya SIM, tidak mengenakan helm pula. tambah lagi motornya protolan plus ugal-ugalan. Kalau dinasihati malah jawabannya sengak. Untuk pelajar model ini, jatahnya "polisi jahat" he.... ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H