Agar penerimanya merasa senang. Karena biasanya suvenir dijadikan pajangan. Diharapkan, suvenir itu akan memperindah rumah atau kantor kolega kita. Keindahan itu bisa dilihat dari desain, model, bentuk, ataupun ornamennya.
Kriteria ketiga adalah suvenir Islami idealnya memiliki harga terjangkau. Jangan terlampau mahal karena justru bisa menumbuhkan perasaan riya atau ujub.
Kriteria keempat adalah, suvenir Islami itu harus awet. Tidak mudah rusak. Sesuai maknanya, suvenir merupakan cenderamata untuk pengingat momen kebahagiaan. Itulah empat kriteria suvenir Islami menurut saya.
[caption caption="refiza.com"]
Belanja Suvenir
Sekarang tersedia banyak toko suvenir. Baik home industri, toko khusus suvenir, gerai di mal dan supermarket, bahkan online (daring). Salah satu toko suvenir yang menyediakan beragam suvenir Islami adalah Refiza Souvenir yang beralamat di www.refiza.com.
Saya sendiri belum pernah belanja di sana. Karena memang belum ada kebutuhan untuk belanja suvenir pernikahan.
Tetapi, tampaknya katalog online yang ditawarkan menarik untuk diulik. Banyak variasi, banyak model, harganya juga terjangkau. Belanja suvenir pernikahan secara online lebih mudah dibanding offline. Kita bisa memilih suvenir apa yang kita inginkan. Bisa memilih tanpa batas waktu. Mau pagi, sore, malam, bahkan dinihari. Sesempat kita. Tinggal dipilih yang sesuai selera dan harga.
Refiza menyediakan beragam suvenir buatan tangan (handmade). Menurut websitenya, suvenir mereka bersifat khas dan unik, jarang dijumpai di toko lain. Dengan kata lain, tidak "pasaran".
Bukan suvenir buatan pabrik atau hasil mass production. Tetapi hasil kreativitas seni yang dibuat secara terbatas. Sehingga bukan hanya indah tetapi juga elegan.
Selain itu, Refiza menyatakan memberi garansi kualitas. Jika ada barang yang cacat (karena merupakan handmade) bisa ditukar kembali.
Bagi yang berminat, silakan berkunjung ke Refiza. Terutama bagi calon mempelai atau orangtua yang akan menikahkan anaknya.
Polisi Baik
Kembali ke soal polisi baik hati. Kisah polisi baik yang saya ceritakan di atas merupakan cerita zaman baheula. Kekinian, apa masih ada?