Perluasan kesempatan untuk mengolah sumber daya alam berupa migas inilah yang berpotensi memicu perubahan "cetak biru" industri migas di Indonesia. Adanya kesempatan luas bagi masyarakat ini membutuhkan penyiapan sumber daya manusia (SDM) dan industri. Keduanya mesti disiapkan untuk menyongsong kesempatan untuk ikut berkarya. Percuma diberi "kesempatan" kalau kita tidak siap bukan?
Sedikit melenceng agar tidak lupa, yang saat ini memicu protes adalah "pencabutan" subdisi BBM. Pemerintah menyatakan bukan mencabut, tetapi mengalihkan subsidi. Pemerintah akan menghabus pemberian subsidi dalam bentuk harga komoditas migas. Tetapi akan dialihkan dalam bentuk lain dalam bentuk subsidi langsung. Secara teori, berarti "tidak masalah". Karena nanti akan ada pengalihan subsidi yang diharapkan justru kian memandirikan rakyat. Dibanding berupa subsidi harga BBM yang cuma habis dibakar. Tetapi tentu harus kita tunggu, bagaimana implementasinya di lapangan nantinya. Serta bagaimana perubahan konsep pengelolaan migas (sesuai RUU migas yang baru) berimbas pada strategi penyiapan SDM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H