Mohon tunggu...
Kalfajri
Kalfajri Mohon Tunggu... Buruh - Enumerator

Kalfajri, tumbuh di kepulauan sunda besar yang mirip huruf K dipeta Indonesia. Waktu luangnya habis untuk menulis artikel ringan dan merawat ikan cupang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 Penyebab Kecanduan dan Sulit Meninggalkan Judi Online: Salah Satu Faktanya Adalah Harapan Menang Terlalu Besar

23 Juni 2024   11:34 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:34 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecanduan judi (Pixabay/whoismargot)

Parahnya, endorphin yang muncul saat berjudi membuat kita tidak bisa melihat kenyataan yang sebenarnya. 

Rela melakukan apa saja, bahkan sampai jual sesuatu yang berharga, karena yang dianggap kesenangan hanya judi, persoalan ini banyak kasusnya! 

2. Harapan yang terlalu berlebihan

Ketika menang menjadi senang, ketika kalah menjadi penasaran. 

Menang menjadi pemicu rasa ingin mendapatkan yang lebih tinggi lagi, sedangkan kekalahan membuat kita penasaran 'deposit lagi, siapa tau menang' atau 'mana mungkin kalah terus, pasti ada menangnya.'

Harapan-harapan yang terlalu tinggi itu yang membuat kita sulit lepas dari lingkaran judi.

3.Terjebak Promosi 

Selalu percaya promosi pola yang dikatakan orang. 'Hari ini pola yang ini, besok pola yang itu, hanya deposit Rp50 ribu bisa dapat jackpot jutaan.' Tidak usah dipercaya itu semua palsu.

Tentu hal lain seperti lingkungan, dan rasa pesimis karena kehilangan sesuatu berharga juga mempengaruhi.

Melepas kebiasaan buruk memang tidak mudah tapi, you can, you will. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun