Mohon tunggu...
Kaleb E. Simanungkalit
Kaleb E. Simanungkalit Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen dan saat ini menjadi Ka. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli. Saat ini penulis melanjutkan pendidikan S3 – Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan menjadi Penerima Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia Batch 2 tahun 2023. Penulis sudah banyak menerbitkan karya-karya ilmiah yang sudah terbit dibeberapa jurnal nasional terindeks Sinta dan jurnal Internasional. Selain itu penulis juga sudah menghasilkan karya penerbitan Buku. Bahkan penulis juga menjadi editor di salah sau penerbitan buku dan editor jurnal nasional. Penulis juga merupakan pemilik akun youtube “Batak Storypedia” yang sudah memiliki 27.000 Subscriber dan Tiktok dengan 56.000 Pengikut yang bertema “Budaya dan sejarah Batak”.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Literasi: "Peran Analisis Wacana Kritis (AWK) Dalam Merintis Indonesia Emas 2045"

26 Februari 2024   01:29 Diperbarui: 26 Februari 2024   01:29 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, Indonesia membutuhkan generasi muda yang memiliki literasi yang kuat dan keterampilan analisis wacana kritis yang terasah. Literasi dan analisis wacana kritis merupakan dua komponen penting yang saling mendukung. Dengan meningkatkan literasi dan kemampuan analisis wacana kritis di seluruh lapisan masyarakat, Indonesia dapat membangun fondasi yang kuat untuk melahirkan generasi yang cerdas, inovatif, serta siap bersaing di tingkat global. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terlibat aktif dalam meningkatkan literasi dan kemampuan analisis wacana guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju dan sejahtera. Hanya dengan meningkatkan literasi dan memperkuat keterampilan analitis (Analisis Wacana Kritis),  generasi muda Indonesia dapat memastikan bahwa mereka mampu menjadi pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, upaya bersama dari pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan diperlukan untuk mencapai tujuan ini.

Ditulis bersama Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. (Dosen PBSI FKIP Universitas Sebelas Maret, Ketua Umum ADOBSI dan Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa). "Membacalah untuk menulis dan menulislah untuk dibaca umat sepanjang hayat. Ayo berliterasi dengan Ratulisa (Rajin Menulis dan Membaca) untuk Multigenerasi NKRI".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun