Mohon tunggu...
Kala Sanggurdi
Kala Sanggurdi Mohon Tunggu... Pelajar dan Pengajar -

Hai. Aku menulis. Menulis puisi, Menulis cerita, Menulis naskah, Menulis ilmu, Dan kadang menulis omong kosong. Tapi tidak apa, karena tulisan adalah suara yang diabadikan, kan? ask.fm/palakienevermore

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | 12. Mereka yang Tertinggal

22 November 2017   12:25 Diperbarui: 22 November 2017   14:09 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi ini adalah bentuk denial orang-orang yang ditinggalkan orang-orang tercinta mereka. Puisi ini adalah tahap pertama dari five stages of grief yang digagaskan oleh model dari seorang psikiater bernama Elisabeth Kbler-Ross (yang kemudian mendapat kritikan dahsyat dari Profesor Robert J. Kastenbaum karena modelnya mbak Elisabeth tidak mempunyai bukti empiris yang kuat maupun cukup). Bentuk asli puisi ini adalah pengulangan kata-kata kasih, cinta, sayang kepada orang-orang yang telah pergi. Bagaimana mereka dicintai, bagaimana mereka dijaga, bagaimana mereka masih terikat dengan orang-orang yang ditinggalkan dengan benang jiwa nan tulus, dan bagaimana sebenarnya mereka tidak mati melainkan hanya sekadar tidur.

 Tapi semua itu akan kosong tanpa judulnya, karena tanpa judul, puisi ini akan menjadi puisi cinta biasa. Jadi, terima kasih judul!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun