Pendahuluan
Iklim keamanan sekolah senantiasa menjadi isu yang layak digaungkan di berbagai diskusi, hal ini juga semakin memberi makna pentingnya assessment nasional yang dapat memotret bagaimana kondisi iklim keamanan sekolah beserta sub bagiannya yang sering kita dengar yaitu kesejahteraan psikologiis, sekolah tanpa perundungan dan sekolah yang aman dan nyaman sebagai taman-taman belajar. Aspek-aspek tersebut dalam iklim keamanan sekolah sudah barang pasti bukanlah usaha satu atau dua individu saja melainkan seluruh pihak yang berada di dalam sekolah sehingga mampu menciptakan sebuah kondisi nyaman untuk menjadi lingkungan belajar bagi semua orang.Â
Kondisi iklim keamanan ini menjadi sebuah perhatian bersama bagi seluruh warga yang memiliki cita-cita mewujudkan lingkungan yang aman nyaman untuk tumbuh kembang seluruh civitas akademika di sekolah. Usaha dari berbagai elemen di sekolah menjadi kesepakatan bersama karena kita sadar bahwa sebuah cita-cita luhur penciptaan kondusifitas lingkungan untuk seluruh warga sekolah adalah usaha bersama bukan usaha masing-masing individu saja
Maka dari itu dengan bermodalkan kesepakatan untuk berkolaborasi seluruh elemen di sekolah baik ranah manajerial, pelaksana lapangan, hingga para murid yang berada di sekolah memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing untuk penciptaan lingkungan yang kondusif
Situasi
➢ Kondisi yang melatarbelakangiÂ
Kondisi yang ada terutama pada raport pendidikan 2023 dapat dilihat dari skor-skor yang muncul ada yang turun terkhusus untuk kondisi kesejahteraan psikologis dan perundungan di sekolah. Selanjutnya kondisi yang ada secara detail juga dipotret melalui assessment guru BK dalam mengukur tingkat kesejahteraan psikologis peserta didik Pada setiap tahun ajaran yang dapat dilihat kenaikan atau penurunan skornya
Pada isu tentang bullying didapati hasil dimana Murid di sekolah juga didapati pengalaman bullying di sekolah asal yang menyentuh angka lebih dari 50%. Problematika ini menarik penulis untuk mengembangkan layanan pendidikan secara komprehensif dan kolaboratif untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Para guru juga meyakini bahwa transpormasi pemberlakuan disiplin positif membutuhkan waktu dan kolaborasi agar warga sekolah semakin paham hinga menjalankan budaya disiplin positif, zero punnisment dan mengedepankan restitusi kepada para murid.
➢ Alasan Praktik BaikÂ
Alasan praktek baik ini kami susun adalah untuk memotivasi diri penulis hingga dapat memberikan penularan kepada para pihak yang berkomitmen untuk mewujudkan iklim keamanan sekolah yang kondusif untuk taman-taman belajar para murid. Penulis berkesimpulan bahwa usaha mewujudkan iklim yang kondusif di sekolah adalah usaha kolaboratif yang perlu dipimpin dan dilestarikan bersama. Para guru juga tidak dapat bergerak sendiri melainkan harus menggandeng para murid bersama menjadi subjek penentu penciptaan iklim yang kondusif di sekolah. Secara grafik pemikiran penulis dalam mencurahkan tulisan sebagaimana bagan 1 berikut ini.