Mohon tunggu...
Humaniora

Resensi "9 Summer 10 Autumns"

26 Oktober 2015   20:05 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 8489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9 Summer 10 Autumns

(Dari Kota Apel Ke The Big Appel)

[caption caption="Dari Kota Apel ke The Big Apple"][/caption]

 Judul             : 9 Summer 10 Autumns "Dari Kota Apel Ke The Big Apple"

Pengarang      : Iwan Setyawan

Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka

Tahun Terbit    : 2011

Tebal Buku      :224 Halaman

Harga              : Rp. 49.000,00

1. Pendahuluan

Iwan setyawan lahir di Batu, 2 Desember 1974. Lulusan terbaik fakultas MIPA IPB 1997 dari jurusan Statistika ini berkerja selama tiga tahun di Jakarta sebagai data analisis di Nielsen dan Danareksa Research Institute. Ia selanjutnya merambah karier di New York City selama 10 tahun. Pencinta yoga, sastra, dan seni teater ini meninggalkan NYC juni 2010 dengan posisi terakhir sebagai Director, Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York. 9 Summer 10 Autumns adalah nober pertama yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya sebagai anak seorang sopir di Kota Batu ke New York City. Buku pertamanya Melankoli Kota Batu berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis, didekasikan untuk Kota Batu. Iwan saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur, Indonesia.

Buku ini menceritakan tentang otobiografi Iwan Setyawan. Dalam buku menkisahkan bahwa Iwan bercerita tentang diriya kepada anak kecil yang berseragam puti merah yang dia lihat saat dia di rampok dan bagaimana ia berjuang untuk menggapai mimpinya dan benar-benar menginspirasi. Cara si penulis menggambarkan para tokoh sangat jelas-jelas bukan hanya itu saja tetapi iwan setyawan becerita dengan anak kecil yang sangat menarik dan lucu. Novel ini memberikan sesuatu yang segar baik dalam bahasa yang digunakan yang setiap katanya memiliki makna yang mendalam, lugas dan terlihat tidak bertele-tele. Dengan alur maju mundur membuat yang ingin membaca ingin terus membaca hingga akhir karena di akhir cerita ini tidak mudah untuk dibaca. Buku ini memberikan gambaran dan bukti bahwa ketika kita memiliki mimpi dan berjuang maka kita akan sukses walaupun kita bukan berasal dari kalangan atas (kaya) atau pun dari latar belakang sosial apapun tidak menghalangi kita untuk menggapai mimpi. Buku ini menginspirasi kita untuk tidak menyerah akan mimpi kita walaupun kita berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun