Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang hakikat keberadaan. Sederhananya,metafisika mencari tahu apa itu sebenernya "sesuatu"dan bagaimana segala sesuatu saling berhubungan.
Fungsi metafisika :
*Membahas Hakikat Fundamental ( Mendasar )
*Membahas prinsip awal dari suatu hal
*Membuat berfikir lebih serius
Metafiska sering dianggap sebagai cabang filsafat yang paling abstrak karena topik yang dibahas di dalamnya bersifat abstrak juga. Istilah metafisika berasal dari Bahasa Yunani "meta" ( di atas,setelah ) dan physika ( berkaitan alam ) yang merujuk pada studi tentang apa yang ada berada diluar atau dibalik fenomena alam fisik.Secara umum topik analisis metafisika meliputi pembahasan mengenai eksistensi,keberadaan actual dan karakteristik yang menyertai ruang dan waktu,relasi antarkeberadaan seperti pembahasan mengenai kausalitas,posibilitas dan pembahasan metafisika lainnya.Umumnya kajian metafisika menjadi "batu pijakan" atas struktur gagasan kefilsafatan dan prinsip yang lebih kompleks untuk menjelaskan masalah lainnya.
Dalam Filsafat terdapat dua aliran yaitu kualitatif dan kuantitatif yang dibedakan :
Aliran kualitatif
-Materialisme : Segala sesuatu yang berasal dari material ( dapat dilihat dan dirasakan ).
-Spiritualisme : Segala sesuatu yang berasal dari sesuatu yang tidak terlihat/ghaib.
Aliran kuantitatif
-Monisme : Cara pandang yang menganggap segala sesuatu berasal dari suatu eksistensi.
-Dualisme : Cara pandang yang menganggap segala sesuatu berasal dari dua eksistensi.
-Pluralisme : Cara pandang yang menganggap segala sesuatu berasal dari banyak eksistensi.
Beberapa definisi metafisika menurut para ahli : menurut Aristoteles metafisika adalah studi tentang penyebab dan prinsip dasar dari segala yang ada.Menurut Martin Heidegger,metafisika sebagai studi tentang keberadaan , tetapi mengkritik tradisi filsafat barat karena cenderung mengabaikan pertanyaan fundamental tentang keberadaan itu sendiri.
Secara keseluruhan, Metafisika adalah upaya untuk memahami dan menjelaskan aspek-aspek mendasar dari realitas yang tidak dapat dijangkau hanya melalui pengalaman inderawi/eksperimen ilmiah.
Metafisika penting karna bisa memberikan wawasan mendasar tentang sebuah realitas dan dapat juga menghasilkan penemuan ilmiah yang penting serta mengajarkan untuk mencari prinsip pertama atau kebenaran yang paling akhir.
Tujuan utama kajian metafisika  adalah pemahaman mengenai struktur dasar dan prinsip prinsip realitas. Dengan pemahaman dan pandangan filsafat yang beragam, pemahaman dapat menjadi sesuatu yang khusus yang umumnya mencakup pembahasan yang berwawasan luas.Sumber kebenaran dari filsafat sendiri bisa dihadapkan dengan sejauh apa akal budi dan pikiran manusia. Kebenarannya selalau terhubung langsung dengan akal budi yang mengetahuinya. Yang artinya, kebenaran tersaji dihadapan akal budi untuk ditangkap serta di pahami.
Christian Wolff ( 1679-1754 ) membagi metafisika menjadi dua bagian,yaitu:
*Metafisika Umum ( General ) : bisa disebut juga ontologi. Yang membahas tentang wujud ( ada ).
*Metafisika Khusus ( Spesifik ) : yang terdiri dari kosmologi, Teologi metafisika dan filsafat antropologi.
Prinsip metafisika pertama dari setiap makhluk ciptaan,yang menjadi dasar pembentukannya, adalah potensialitas dan aktualitas. Setiap makhluk ciptaan,sebelum keberadaannya, berada dalam rangkaian kemungkinan keberadaan, ia hanya memiliki kemungkinan untuk ada atau kemungkinan untuk berada dalam potensialitas. setelah itu berada didalam aktualitas.
Kita juga bisa menggunakan metafisika dalam kehidupan sehari hari karna konsep dari metafisika ini juga digunakan dalam berbagai praktik spiritual dan keagamaan,seperti meditasi,doa serta yoga. Yang pada akhirnya, metafisika menawarkan cara untuk mengeksplorasi pertanyaan terdalam tentang hakikat realitas dan tempat kita di alam semesta.Kelebihan metafisika sendiri adalah bisa memberi kita tentang perspektif yang lebih luas bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup mungkin adalah bagian kecil dari segala sesuatu yang lebih besar dan lebih luas cakupannya. Kelemahan dari metafisika adalah kurangnya subyektivitas dan ketidakempirisan yang artinya argumen atau konsep konsep metafisika sering kali sulit untuk diuji secara empiris, sehingga sulit untuk memverifikasinya secara langsung dalam kehidupan.
Alasan terbesar mengapa manusia harus mempelajari metafisika adalah karena metafisika dalam menambah tingkat ketelitian serta kejelasan konseptual yang hanya dapat meningkatkan keteguhan pengetahuan kita , dan metafisika tidak hadir untuk bersaing atau mengganti bidang lain, melainkan metafisika hadir sebagai pelengkap yang selalu diperlukan bagi seluruh bidang tersebut dalam mencari tentang kebenaran dalam realitas.
Bapak metafisika sendiri bernama Parmenides. Parmenides adalah seorang filsuf Yunani pra-Socrates yang karyanya masih ada hingga kini dalam bentuk fragmen. Parmenides mencoba berusaha memahami tentang hakikat dunia dan mengartikulasikan perbedaan antara kebenaran,kepercayaan,dan opini dalam tulisannya. Salah satu contoh metafisika yang ada di kehidupan sehari-hari Air yang dapat mentransmisikan emosi manusia. Air dapat mendengar,melihat serta merespons berbagai informasi yang diberikan kepadanya. Dalam kepercayaan Pendidikan Agama Islam contoh metafisikanya dengan Hakikat dari Tuhan,Apa yang tuhan ciptakan,Mengapa tuhan ciptakan,Bagaiman tuhan menciptakan,serta manusia.Serta ada pertanyaan pertanyaan seperti Bagaimana alam semesta diciptakan, kenapa harus diciptakan, apa tujuan diciptakannya ,dsb.
( MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI,UNIVERSITAS NEGERI MALANG )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H