2. Pendidikan Berbasis Akidah Islam sebagai Fondasi Kehidupan
Sistem pendidikan dalam Islam tidak hanya berfokus pada keterampilan duniawi, tetapi juga membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan bertakwa. Pendidikan tidak sekadar mencetak tenaga kerja, tetapi menyiapkan generasi yang beriman dan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, perusahaan yang beroperasi dalam masyarakat yang beriman akan memperlakukan pelajar secara manusiawi, memperlakukan mereka sebagai peserta didik, bukan sebagai pekerja murah.
3. Larangan Mempekerjakan Anak di Pekerjaan Berat
Islam melarang anak bekerja pada pekerjaan yang berbahaya atau mengganggu kesehatan, terutama bagi anak perempuan. Anak laki-laki hanya boleh bekerja setelah akil balig, itupun tanpa mengganggu waktu belajar.
Bekerja di usia muda dalam Islam diarahkan untuk membangun jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab, bukan untuk mengeksploitasi tenaga mereka.
4. Membangun Industri Strategis yang Adil dan Berkelanjutan
Islam mendorong pembangunan industri yang strategis untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang dewasa, sehingga anak-anak tidak perlu bekerja. Industri yang dibangun oleh negara harus berorientasi pada kesejahteraan, bukan hanya keuntungan.
Industri dalam Islam meliputi sektor-sektor penting seperti:
Pertanian
Infrastruktur
Alat berat dan alutsista
Pertambangan
Dengan demikian, sistem ekonomi Islam mengurangi potensi eksploitasi pekerja anak karena kesejahteraan rakyat menjadi prioritas.
5. Akses Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi bagi Setiap Keluarga
Negara wajib menjamin akses terhadap sandang, pangan, papan, serta layanan kesehatan bagi seluruh warga dengan harga yang terjangkau atau gratis. Selain itu, negara mendorong setiap kepala keluarga untuk bekerja dan memberikan keterampilan atau pelatihan agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.
Kebijakan ini mencegah anak-anak terlantar atau bekerja karena kebutuhan ekonomi keluarga.
6. Penyaringan Konten Negatif dan Perlindungan Moral Anak
Islam melarang konten yang merusak moral, seperti pornografi, prostitusi, dan eksploitasi tubuh. Negara memiliki kewajiban untuk menyaring semua informasi dan konten yang berpotensi merusak perkembangan anak melalui kontrol ketat dari departemen penerangan.
Dengan demikian, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang sehat secara moral dan spiritual.
7. Sanksi Tegas bagi Pelaku Eksploitasi
Islam menetapkan hukuman berat bagi pelaku eksploitasi anak, perdagangan manusia, dan kemaksiatan yang menyasar generasi muda. Sanksi ini bukan hanya untuk memberi efek jera, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan nyata terhadap anak-anak.
Kesimpulan
Sistem Islam kafah memberikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan menyeluruh kepada anak-anak, baik melalui pendidikan, ekonomi, maupun hukum. Dengan mengedepankan keadilan dan kesejahteraan komunal, Islam memastikan bahwa setiap anak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan optimal mereka, terbebas dari segala bentuk eksploitasi.
Melalui penerapan syariat Islam secara menyeluruh, generasi muda akan memiliki masa depan yang cerah dan tidak akan terjebak dalam lingkaran eksploitasi tenaga kerja, baik di dunia pendidikan maupun di sektor industri.