COVID-19 adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Keberadaan penyakit ini pertamakali diketahui setelah WHO mendapat laporan tentang kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya pada 31 Desember 2019.Â
COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan infeksinya disinyalir berasal dari pasar makanan laut Huanan. COVID-19 telah menjangkit lebih dari 100 negara termasuk salah satunya Indonesia dan WHO mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret.
Coronavirus : COVID-19, SARS dan MERS
SARS-CoV-2 adalah virus single-stranded RNA (+ssRNA) beramplop yang termasuk ke dalam famili Coronaviridae. Virus-virus yang tergolong dalam famili ini memiliki karakteristik yang mirip: Memiliki tonjolan-tonjolan berbentuk gada yang menyerupai mahkota (corona), genom RNA yang besar, dan replikasi yang unik (Fehr, 2015). Coronavirus mengindeksi berbagai spesies hewan termasuk unta, sapi, kucing, kelelawar hingga manusia.Â
Selain SARS-CoV-2, SARS-CoV dan MERS-CoV adalah dua jenis Coronavirus yang telah menjadi epidemi. SARS pertama kali menjangkit Tiongkok dan beberapa wilayah negara lainnya pada tahun 2002–2003 dan MERS pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada 2012. Coronavirus dapat menyebabkan penyakit pernapasan, hati, enterik dan neurologis (Cascella, 2015).
Rate yang lebih rendah yaitu sebesar 3.5%.Â
CFR menunjukkan jumlah persentase kematian yang terjadi dibandingkan jumlah seluruh populasi yang terjangkit. CFR SARS empat kali lebih tinggi dan MERS sepuluh kali lebih tinggi. Walaupun memiliki CFR yang relatif lebih rendah, COVID-19 menginfeksi lebih banyak orang dan wilayah negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 153.517 kasus dan 138 negara.Â
Pada epidemologi, potensi penyebaran dari satu kasus infeksi dapat digambarkan secara kasar dengan basic production number atau R0 (R nought).Â
Berdasarkan data yang dimuat oleh Wang et al., per 27 Februari 2020, didapatkan bahwa R0 pada kasus COVID-19 adalah 2–3.5, CFR tersebut lebih tinggi dibandingkan basic production number pada SARS dan MERS.Â
Secara genetik, genom yang diisolasi dari penderita pneumonia tanpa etiologi pasca mengunjungi Wuhan menunjukkan bahwa genom pasien yang terinfeksi Wuhan Coronavirus (SARS-CoV-2) memiliki 89% kesamaan dengan SARS-like-CoVZXC21 pada kelelawar. Namun sangat mungkin bahwa infeksi terlebih dahulu menginfeksi hewan lainnya sebelum akhirnya menginfeksi manusia, beberapa sumber menyebutkan bahwa setelah kelelawar, Wuhan Coronavirus terlebih dahulu menginfeksi trenggiling sebelum akhirnya menginfeksi manusia.Â
Infeksi zoonosis seperti ini mirip dengan Coronavirus lainnya. Pada SARS, penyebaran ditularkan melalui kelelawar yang kemudian menulari musang, sedangkan pada MERS, penyebaran berasal dari unta.