Mohon tunggu...
Ubaid
Ubaid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia

saya suka membaca buku apalagi manga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Salah Menaruh Rasa

9 November 2024   17:22 Diperbarui: 9 November 2024   18:37 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Tapi Mak...” belum selesai aku bicara, Mak sudah

menyelanya dan darimana dia tahu kalau aku akan bertanya

perihal itu?

“Ahhh, sudah-sudah. Kau dasar keras kepala. Tak perlu

kujelaskan lagi alasannya. Pokoknya kalau tidak, ya sudah

tidak!, titik!!!” Tukas Mak Saidah memarahiku. 

Kalau sudah ada kata pokoknya, itu adalah kata dimana ucapannya tidak bisa dibantah lagi. Itu adalah percakapan terakhirku dengannya. Nenek yang merawatku sedari lahir hingga usiaku remaja. Banting tulang membiayaiku hingga lulus sarjana. Entah Apak dan Bundaku ke mana saat aku dilahirkan? Jelas yang ku tahu Amakku lah yang jadi garda terdepan soal hidupku. 

Mak Saidah orang yang teguh pendirian dan keras. Namun, sebenarnya ia sangat menyangayiku. Sejak Buya meninggal, Amak lah yang mencari nafkah. Ia berpijak di satu kakinya. Maka itulah yang menjadikannya tegar dengar berbagai kerasnya dunia. 

Berulang kali kucoba memberi pemahaman kepadanya, hasilnya pun nihil. Akhirnya kuputuskan kembali ke rantau tanpa pamit kepadanya. Walau begitu pernikahanku tetap berlangsung tanpa restu. Aku coba hubungi Amak melalui telepon.

"Amak, mohon restuilah pernikahan kami." Ucapku dengan suara parau memelas agar dapat gayung sambutnya. "Apa? Kau masih saja keras kepala! Kau tak perlu lagi pulang kampuang, bahkan saat aku meninggal pun, kau tak usah datang ke pemakamanku." Ucap Mak Saidah lantang hingga memekakkan telingaku. 

"Maafkan aku, Mak Saidah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun