Akan tetapi, saat di depan sedang ada gundukan tanah (perbaikan jalan yang sedikit disegel), rasanya mulai ragu, "Apa kita pesan ojol aja yah kak?" tetapi kalau menurut maps, arah yang ditunjukkan sudah dekat sekali dengan tujuan.Â
Rasanya akan "sayang" ongkos kalau sudah dekat dengan tujuan tetapi pesan ojol huhu. Kemudian, kami melihat ada ibu-ibu dan anak kecil yang melewati jalan yang ada gundukan tanahnya.Â
Waaaah... mulai optimis karena bisa dilewati. Alhamdulillah bisa lewat meskipun naik ke gundukan tanah sampai wedges saya hampir copot huhu.
Kemudian, setelah lurus terus, kami berdua disapa oleh teman-teman kami yang sudah menunggu dengan sabar sambil berteriak dan melambaikan tangan ke arah Saya, "Raniiiiiiii......". Finally, kami berdua bisa sampai tepat di depan gedung yang kami tuju.
Jadi, intinya sebenarnya adalah berani. Berani aja dulu untuk mencoba apapun yang belum dicoba. Karena kalau tidak dicoba yaa... tidak akan pernah tahu hasilnya seperti apa.Â
Mungkin awalnya Saya meragukan aplikasi ini karena pernah mendapatkan pengalaman buruk sehingga ada rasa trauma (pernah nyasar). Akan tetapi, dari nyasar itu Saya jadi tau arah dan mengetahui sedikit jalan di daerah yang pernah Saya kunjungi.
So, kalau Bapak/Ibu sendiri, adakah pengalaman menarik seputar pengalamannya menyusuri daerah baru menggunakan Google Maps?...
Tulis di kolom komentar yaah...kita sharing bareng di sana. Ditunggu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H