Mohon tunggu...
Amalia Kairani Mardiana
Amalia Kairani Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis menemukan makna dan menipiskan luka

Anak muda yang hobinya santai tapi maunya memberikan dampak untuk sesama. Suka hewan berbulu kecuali Anjing dan Burung. Maunya sih produktif tanpa dibatasi, tapi apalah daya setiap manusia diberikan kebebasan yang terbatas. Dalam artian, bebas dalam lingkup yang sewajarnya saja. Masih jadi Mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta, Prodi Ilmu Komunikasi. Lebih jauh tentang saya, ada di @kairanidiana

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Jalan Dulu Aja, Kalau Nyasar Tinggal Panggil Google Maps

4 November 2022   08:10 Diperbarui: 8 November 2022   01:15 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halte Latuharhari, Kuningan, Jakarta Selatan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Malah Saya heran kalau enggak macet hehe karena sudah terbiasa ramai dengan kendaraan para pekerja yang ulang-alik dari jabodetabek ke kawasan industri/distrik bisnis di Jakarta. 

Rasanya yaa... macet itu wajar sih. Jadi, harusnya lebih sabar dan tetap mematuhi aturan berkendara yang benar agar selalu tertib.

Oke, beralih ke tije.

Halte Latuharhari, Kuningan, Jakarta Selatan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Halte Latuharhari, Kuningan, Jakarta Selatan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Saya berangkat dari kampus menuju gedung bersama salah satu teman Saya. Kita satu kelompok dan kebetulan jarak rumah Saya dengan kos-kosannya tidak jauh. 

Jadi, kami memutuskan untuk berangkat bersama. Kami berdua sebenarnya sama-sama buta terhadap arah tije ditambah teman Saya ini termasuk anak rantau yang baru satu semester di Jakarta. 

Ya... meskipun begitu kami berdua berusaha untuk "berani" jalanin aja dulu. Karena kalau tidak "jalan aja dulu", ke depannya tidak akan tahu arah (selalu nyasar) huhu. 

Meskipun dia baru di Jakarta, dia sangat berani menggunakan aplikasi penunjuk arah bawaan dari google ini. Yaa... apalagi kalau bukan Maps by Google. 

Jujur awalnya Saya kaget karena dia bisa menunjukkan Saya ke "jalan yang benar" meskipun agak resiko juga kalau nyasar di daerah yang belum pernah dikunjungi. 

Risikonya akan semakin jauh dan kalau mau kembali pulang, akan memakan waktu dan ongkos yang cukup mahal. 

Namun, anak ini tetap berusaha meyakinkan saya dengan "ini soalnya udah deket", "ini bener deh lurus" sambil melihat aplikasi tersebut dengan sangat fokus. Saya masih yakin sih karena masih ada jalan di depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun