Mohon tunggu...
Amalia Kairani Mardiana
Amalia Kairani Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis menemukan makna dan menipiskan luka

Anak muda yang hobinya santai tapi maunya memberikan dampak untuk sesama. Suka hewan berbulu kecuali Anjing dan Burung. Maunya sih produktif tanpa dibatasi, tapi apalah daya setiap manusia diberikan kebebasan yang terbatas. Dalam artian, bebas dalam lingkup yang sewajarnya saja. Masih jadi Mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta, Prodi Ilmu Komunikasi. Lebih jauh tentang saya, ada di @kairanidiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Juli: Kegagalan yang Menjadi Pelajaran

31 Juli 2021   18:42 Diperbarui: 31 Juli 2021   18:48 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pexels.com 

Banyak teman yang sudah lulus menguatkan, memberikan dorongan lewat kata-kata yang terkesan "support". Bahwa gagal dalam utbk bukanlah gagal dalam hidup.

Hai...

Bagaimana?... Bagaimana kabarmu? ...

masih baik kan?... 

Semoga selalu tetap baik ya...

Meskipun aku tahu di bulan sebelumnya kamu telah melewati berbagai hal yang cukup menyita sebagian besar pikiranmu. 

Ya... bagaimana tidak menyita?...

Diantara banyak hal di bulan kemarin, salah satunya ada hal yang tengah kau perjuangkan. Apalagi kalau bukan hasil UTBK. 

Banyak teman yang sudah lulus menguatkan, memberikan dorongan lewat kata-kata yang terkesan "support". Bahwa gagal dalam utbk bukanlah gagal dalam hidup. Namun, tetap saja jika saya yang berada di posisi itu, saya tidak akan menjamin kalau air mata ini tidak akan berhenti keluar dari mata mungil ini :(. 

Saya pernah merasakan ditolak di jalur sebelumnya, dan menurutku penolakan jalur sebelumnya tidak seperih penolakan yang kedua, ketiga,dan seterusnya. Pasti akan ada hal yang mengganjal yang patut dipertanyakan oleh diri ini seperti,"kenapa si gue ditolak mulu?... ", "gue kurang dibagian mana si?...", "Kenapa ptn suka banget nolak gue?... " "ini udh tahun ketiga gue, dan klo skrng gagal, gue udah pasrah mo gimana kedepannya". 

Ikut sedih rasanya ketika mereka terlalu menggantungkan masa depan dan kesuksesan di PTN. Seolah kalau masuk PTN, kedepannya bisa bahagia,bisa sukses, dan bisa lancar untuk urusan masa depan lainnya. Padahal, kita semua tahu bahwa setiap hal yang sudah dipilihkan tuhan pasti akan ada tantangannya tersendiri. Pasti akan ada baik dan buruknya. Mereka yang berhasil dan lolos di PTN terkenal, tidak akan menjamin kesuksesan dan keberhasilan di masa depan nantinya. Kita semua sama-sama berjuang. Berjuang mendapatkan masa depan yang lebih baik. Maka dari itu, tidak peduli almamater kamu sekarang. 

Hal terpenting yang harus kita pikirkan adalah terus mengasah diri menjadi orang yang berkualitas. Mengasah diri lewat pelatihan atau kompetensi di lembaga yang tepercaya. Agar kita yang tidak kuliah di perguruan tinggi favorit, bisa mempunyai kualitas seperti mereka para mahasiswa/mahasiswi yang berkuliah di perguruan tinggi favorit. Dengan begitu, kemampuan saat kamu lulus nanti akan bisa bersaing dengan mereka di dunia industri.Saya yakin setiap dari kita sudah dititipkan rezeki nya masing-masing oleh Tuhan. Tugas kita tinggal berusaha dan berdoa. Jadi,tidak perlu takut tidak sukses atau tidak berhasil jika tidak masuk PTN. Semua sudah ditentukan, semua sudah digariskan. 

Semangat pejuang masa depan. Anggap semua kegagalan di masa ini adalah awal menuju keberhasilan yang sesungguhnya. 

Dari aku yang pernah mendapatkan penolakan.

Jakarta,31 Juli 2021 

Amalia Kairani Mardiana 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun