Mohon tunggu...
Kainan Punuf
Kainan Punuf Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Saya guru Fisika maka, saya lebih suka membaca masalah yang berkaitan dengan alam dan tentu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bercermin dalam Gelap

6 Januari 2023   13:18 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:35 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews.com

Medidik anak adalah tugas utama orang tua bagi setiap rumah tangga yang dibangun dan dikaruniai anak-anak. Bukan merupakan hal yang baru bagi bapak dan ibu yang sudah berpangalaman dalam hal mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Lingkungan disebut-sebut sebagai penyumbang pengaruh terbesar dalam tumbuh kembangnya seorang anak, dan keluarga merupakan lingkungan terkecil dan terutama bagi kehidupannya.

Tanpa disadari, ada sebuah konsep Fisika yang sudah dan sementara diterapkan para orang tua dalam hal ini. Bahkan sudah berhasil mengantar mereka pada puncak kesuksesan dalam mendidik anak.

Konsep yang dimaksud adalah Konsep Pematulan Cahaya. Apabila ditanya, mengapa kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita? Jawabannya adalah karena ada cahaya. Lalu jika dilanjutkan dengan pertanyaan, bagaimana ketika berada dalam ruang gelap (mati lampu)?

Sesungguhnya kita dapat melihat karena terjadi pemantulan cahaya. Benda-benda yang dikenai Cahaya, memantulkan cahaya menuju mata kita, lalu diteruskan ke saraf pusat (otak) sehingga kita dapat mengenali benda atau orang bahkan hewan maupun panorama alam tertentu.

Berbicara pemantulan cahaya, ada sebuah benda yang sangat sempurna dalam memantulkan cahaya. Benda ini lebih jujur dari manusia, ia tidak pernah sedikitpun berbohong. Apa yang ditangkap/diterima, itu pula yang ia pantulkan. Hehehehe.....

Cermin merupakan pemantul cahaya yang sempurna. Karena itu, cermin sering digunakan untuk merias diri terutama bagian wajah, karena ia tidak akan sedikitpun membohongi penggunannya. Dapat dibayangkan, ketika setelah merias wajahnya tanpa cermin, seseorang bertanya kepada temannya, sudah rapihkah saya?

Pada umumnya, cermin terdiri atas 2 jenis yaitu, cermin datar dan cermin lengkung. Cermin datar biasanya digunakan untuk merias wajah sedangkan cermin lengkung ditemukan pada kaca Spion kendaraan. Cermin Lengkung terdiri atas cermin cekung dan cermin cembung.

Lalu, bagaimana hubungannya dengan mendidik anak?

Anak sering disebut sebagai cerminan kehidupan dalam rumah tangga (orang tua). Karena itu, Sering kita mendengar perkataan yang ditujukan pada seorang anak bahwa,  "BEGITULAH KELAKUKAN ORANG TUANYA"

Perkataan di atas, tidak saja didengar dari orang lain, tapi pembacapun mungkin saja pernah mengatakannya. Ketika melihat seorang anak melakukan suatu tindakan yang tidak biasa.

Tindakan yang tidak biasa di sini adalah tindakan yang menonjol positif maupun menonjol negatif. Sebagian besar orang lebih tertarik dengan tindakan yang menonjol negatif untuk mengomentarinya. Misalkan seorang anak mengeluarkan  kata-kata kasar atau makian, maka kalimat di atas, langsung dilontarkan.

Tidak sebatas perkataan, tindakanpun akan mendapat komentar yang sama, bahkan pola hidup dalam sebuah rumah tangga akan mempengaruhi/membentuk pikiran seorang anak.

Seorang anak kecil, memulai kegiatan belajarnya dengan cara meniru. Oleh sebab itu, apa yang dilihat atau didengar olehnya, akan ditiru dan diterapkan (dipantulkan) kepada orang lain tanpa rekayasa.

Anak-anak berfungsi sebagai cermin, yang akan memantulkan apa saja yang diterima/ditangkap dari benda-benda di sekitarnya (orang tua). Jika tidak menginginkan hal ini terjadi, masuklah dalam ruang yang gelap agar tidak dikenai cahaya, sehingga anak kita tidak meniru hal yang tidak baik.

Dengan kita masuk dalam ruang tidak bercahaya, tidak berarti hal yang positif juga kita sembunyikan dari anak kita. Biarkan mereka meniru hal yang baik, sedangkan apa yang menurut kita tidak pantas diketahui, wajib disembunyikan.

Fungsi lain dari cermin dalam kehidupan kita seringkali dikaitkan dengan masalah introspeksi diri. Mengapa demikian? Karena melalui cermin, kita dapat menemukan siapa dan bagaimana diri kita sebenarnya.

 
"Mari Kita Bercermin, Sebelum Menilai Orang Lain dan Merawat Cerminan Kita Sebaik Mungkin, Demi Masa Depan Mereka"

Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun