Mohon tunggu...
Kai Irawan Axel
Kai Irawan Axel Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Bersekolah

Konten yang akan saya tulis dan upload disini akan mayoritas berisi tentang politik dunia dan keragaman Indonesia dan berberapa konten lainya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Etika Wakil Presiden Nomor 02 Gibran Rakabuming Raka pada Debat Cawapres Tadi Malam

22 Januari 2024   10:45 Diperbarui: 22 Januari 2024   12:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Minggu malam tanggal 22 Januari 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) gibran yang merupakan cawapres paling muda yang mewakilkan pemikiran Gen Z yang merupakan generasi pemilih terbanyak pada pilpres tahun 2024 ini. 

Pada debat cawapres tadi malam yang memiliki tema yaitu Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Gibran kembali menjadi sosok yang menarik perhatian penonton dengan segala aksi- aksi yang ia lakukan

Gibran: Enak Ya Gus, Sambil Baca Catatan


Kata kata itu muncul setelah Gus Imin menjawab pertanyaan dari moderator yaitu "Perubahan iklim ekstrem mengancam produksi pangan dan menurunkan kualitas gizi pangan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia, kecerdasan, imunitas dan produktivitas, bagaimana strategi paslon untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap produksi dan kualitas gizi pangan?"

Gus Imin memulai jawabannya dengan mengidentifikasi permasalahan irigasi yang dihadapi petani di Indonesia, menyoroti kesulitan mendapatkan air meski tanpa adanya perubahan iklim ekstrim. Selain itu, ia mencermati bahwa pengadaan pangan nasional lebih cenderung melibatkan korporasi daripada petani, dan menekankan perlunya perubahan dalam hal tersebut. Gus Imin menyatakan bahwa potensi produk pertanian Indonesia masih besar dan menyarankan dukungan untuk petani melalui reforma agraria, termasuk pengadaan lahan. Pupuk juga menjadi fokusnya, dengan penekanan pada ketersediaan pupuk bagi petani yang kadang memiliki uang tetapi kesulitan mendapatkan pupuk. 

Gus Imin juga menganggap potensi pupuk organik sebagai elemen penting untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian. Dia berbicara tentang program perlindungan gagal tanam akibat iklim yang akan diterapkan oleh pasangan AMIN guna memberikan rasa aman kepada petani. Poin terakhirnya adalah pentingnya memfasilitasi petani agar menjadi lebih produktif, dengan kualitas pangan negara bergantung pada kemampuan kita dalam memberikan dukungan. Setelah Gus Imin memberikan jawabannya, Gibran menyindirnya karena membaca catatan, menciptakan momen lucu dalam diskusi tersebut.

Respon dari Gibran dianggap tidak beretika karena di dalam berdebat terdapat etika yang harus dijaga, Sementara di dalam debat kita harus menjaga etika kita. Karena di dalam debat tujuan kita adalah saling beradu argumen bukan menyakiti hati orang lain. Perkataan dari gibran dipandang menyakiti hati Gus Imin dan tidak diperlukan.

Sarkasme Gibran Clingak Clinguk Mencari Jawaban Mahfud MD


Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut dua, menyoroti isu greenflation saat bertanya kepada calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md. Gibran tidak puas dengan jawaban Mahfud dan secara khas mencari jawaban yang memuaskan dengan gerakan tubuh mencari-cari sesuatu. "Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari dimana ini jawabannya, nggak nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau?" kata Gibran.

Dia menekankan pentingnya mengantisipasi dampak serius seperti demonstrasi rompi hijau di Perancis yang menelan korban. Gibran menggarisbawahi bahwa transisi ke energi terbarukan harus dilakukan dengan hati-hati dan pembelajaran dari negara maju. Menurutnya, negara maju sendiri menghadapi tantangan, dan Gibran memperingatkan agar proses transisi tidak memberatkan rakyat kecil. Gibran berfokus pada konsep inflasi hijau dan menginginkan perlindungan terhadap rakyat kecil dalam menghadapi perubahan tersebut.

Dalam menanggapi pertanyaan Gibran mengenai green flation, Mahfud Md mengkritik jawaban Gibran sebagai tidak jelas dan ngawur. Mahfud menyebut bahwa jawaban Gibran hanya merangkai sesuatu yang tidak nyambung, dan dia menirukan gerakan tubuh Gibran yang mencari jawaban tanpa hasil yang memuaskan. "Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga. Ngarang-ngarang nggak karuan, mengkaitkan dengan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud sambil menirukan gerakan tubuh Gibran yang seolah mencari jawaban tadi.

Mahfud menilai jawaban Gibran tidak layak mendapat respons karena dianggap kurang bermutu dan tidak akademis, atau "recehan" seperti yang disebutnya. Dia enggan memberikan jawaban terhadap greenflation dan mengembalikannya kepada moderator."Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya seperti itu tuh recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan ke moderator," ucap Menteri Koordinator Hukum dan HAM tersebut.

Tanggapan Gus Imin Terhadap Etika Gibran Rakabuming Raka pada Debat Cawapres ke 4


"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya, termasuk kita diskusi, bukan tebak-tebakan definisi, atau tebak-tebakan singkatan," kata Muhaimin.

"Sehingga, jangan-jangan, kalau kita tebak-tebakan definisi di sini, saya ragu, kita levelnya SD, SMP, atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini," kata dia berkelakar. Pernyataan itu disampaikan oleh Muhaimin saat menanggapi pertanyaan Gibran terkait pasangan calon dan tim sukses nomor urut satu, yang sering menyebutkan soal lithium ferro phosphate (LFP) atau litium besi fosfat, yakni bahan yang digunakan untuk baterai.

Kemudian saat ditanya Gibran soal nikel, Muhaimin justru menegaskan bahwa "prinsipnya sederhana, di mana semua kembali ke etika." 

"Sekali lagi etika, etika itu adalah etika lingkungan, apapun yang menjadi kebijakan kita, menyangkut produksi, pengambilan tambang sumber daya alam, apapun yang digunakan untuk pembangunan bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan," kata Muhaimin menegaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun