Dalam menanggapi pertanyaan Gibran mengenai green flation, Mahfud Md mengkritik jawaban Gibran sebagai tidak jelas dan ngawur. Mahfud menyebut bahwa jawaban Gibran hanya merangkai sesuatu yang tidak nyambung, dan dia menirukan gerakan tubuh Gibran yang mencari jawaban tanpa hasil yang memuaskan. "Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga. Ngarang-ngarang nggak karuan, mengkaitkan dengan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud sambil menirukan gerakan tubuh Gibran yang seolah mencari jawaban tadi.
Mahfud menilai jawaban Gibran tidak layak mendapat respons karena dianggap kurang bermutu dan tidak akademis, atau "recehan" seperti yang disebutnya. Dia enggan memberikan jawaban terhadap greenflation dan mengembalikannya kepada moderator."Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya seperti itu tuh recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan ke moderator," ucap Menteri Koordinator Hukum dan HAM tersebut.
Tanggapan Gus Imin Terhadap Etika Gibran Rakabuming Raka pada Debat Cawapres ke 4
"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya, termasuk kita diskusi, bukan tebak-tebakan definisi, atau tebak-tebakan singkatan," kata Muhaimin.
"Sehingga, jangan-jangan, kalau kita tebak-tebakan definisi di sini, saya ragu, kita levelnya SD, SMP, atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini," kata dia berkelakar. Pernyataan itu disampaikan oleh Muhaimin saat menanggapi pertanyaan Gibran terkait pasangan calon dan tim sukses nomor urut satu, yang sering menyebutkan soal lithium ferro phosphate (LFP) atau litium besi fosfat, yakni bahan yang digunakan untuk baterai.
Kemudian saat ditanya Gibran soal nikel, Muhaimin justru menegaskan bahwa "prinsipnya sederhana, di mana semua kembali ke etika."Â
"Sekali lagi etika, etika itu adalah etika lingkungan, apapun yang menjadi kebijakan kita, menyangkut produksi, pengambilan tambang sumber daya alam, apapun yang digunakan untuk pembangunan bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan," kata Muhaimin menegaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H