Mohon tunggu...
Kahtan
Kahtan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Terkadang kita perlu mundur selangkah untuk melompat jauh kedepan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Main Catur Jadi Kaya

21 Juli 2024   22:19 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:37 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"5 menit aja deh pak Aji, kalau saya bisa kalahin bapak, bapak temenin saya jaga malem ini. Abisnya saya bosen kalau sendiri pak,"

"Hmm..tapi kalau saya yang kalahin pak Harun, bapak kasih saya uang 10 ribu ya, lumayan gantiin uang nasi goreng saya," terjadi tawar-menawar antara pak Aji dan pak Harun. 

"Waduh kalau saya punya uang sih boleh aja pak, tapi saya lagi ga ada uang nih. Kalaupun saya punya uang banyak pak Aji, misal 50 Milyar, 100 juta juga saya kasih ke pak Aji cuma-cuma."

Pak Aji yang awalnya tetap memegang bungkusan nasi goreng dipangkuannya, ia taruh diatas papan catur. "Begini pak Harun, seandainya saya punya 50 milyar saya ga akan ngasih bapak 100 juta,"

Pak Harun heran dengan pernyataan pak Aji, "kenapa ga mau kasih pak, kan bapak masih punya sekitar 49 milyar 900 juta." 

"Ya menurut saya bapak harusnya bisa dapet lebih dari itu," jawaban pak Aji semakin membingungkan pak Harun.
"Katanya tadi saya ga dikasih, kenapa sekarang bilangnya dapet lebih,"terheran-heran pak Harun dibuatnya.

"Begini maksud saya pak, uang 50 miliar itu memang besar, tapi uang tersebut akan lebih berguna kalau kita gunakan untuk melipatgandakannya. Caranya bisa dengan membangun bisnis, nah daripada saya kasih pak Harun 100 juta mending saya ajak pak Harun ikut bisnis saya kan ?,"

"Betul juga ya pak, emang pak Aji kalau punya uang segitu mau bikin bisnis apa ?,"tanya pak Harun penasaran. 

"Saya sih mau bikin bisnis yang sangat besar, semua lini saya kuasai. Ibarat permainan catur ini pak. Saya memiliki kuasa menjalankan bidak-bidak catur saya. Ibarat raja ini adalah bisnis properti, kemudian benteng ini adalah bisnis retail, dan pion ini adalah bisnis makanan. Keuntungan saya pasti akan berlipat ganda. 

"Kalau gitu saya mau ikut deh pak, saya urus bagian bisnis retail juga boleh," usul pak Harun sambil menunjuk bidak benteng putih. 

"Ohh boleh pak Harun, bapak boleh pegang bisnis retailnya, tapi jangan lupa kalau bisnis juga ada tanggung jawab yang besar.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun