Mohon tunggu...
Kahlil Ahmad Gibran
Kahlil Ahmad Gibran Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Filsafat yang suka Sambat

Doyan rebahan, tidur sama makan kol goreng.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia dan Keberadaannya, untuk Apa?

3 Juli 2024   22:14 Diperbarui: 3 Juli 2024   22:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berabad-abad, pertanyaan untuk apa manusia dan keberadaannya menjadi suatu hal yang penting. Selama usia hidup manusia, akan muncul fase di mana manusia bertanya mengenai apa tujuan keberadaannya. Artikel ini ditulis bukan untuk menjawab hal tersebut, jelas perbedaan individu akan memiliki jawaban yang berbeda pula. Artikel ini anggaplah sebagai obor di tengah jalan gelap yang sedikit membantu jalan kalian yang membaca.

Perlu disebutkan bahwa rumusan tujuan manusia sudah banyak tercatat secara umum, filsuf idealis Plato menyebutkan bahwa tujuan manusia ada adalah untuk menjadi ideal/sempurna, dicapai dengan pengetahuan yang nantinya selaras dengan etika. Filsuf lainnya menyebutkan tujuan manusia adalah berpikir, karenanya manusia itu ada, filsuf lainnya menyebutkan dengan mencinta, maka kita ada. Dari sisi agama, manusia ada untuk beribadah, menyembah Yang Maha Kuasa. Semua menjelaskan secara umum, namun cara spesifiknya, kita yang harus cari sendiri.

Pertanyaan ini menjadi dicari-cari terus menerus, karena selarasnya antara keberadaan manusia dan tujuannya, Heidegger misalnya, menganggap manusia masih objek jika dia belum mengalami "kejatuhan" atau kesadaran akan "tujuannya", dan pula tujuan ini bukan berasa dari luar diri, namun dibentuk dalam diri sendiri, seperti ungkapan Sartre,

"eksistensi mendahului esensi"

Manusia pada keharusannya mulai merumuskan tujuan keberadaannya, tidak terikat hal-hal pada luar dirinya. Tidak valid rasanya kehidupan kalian digantungkan pada ekspektasi siapapun, bahkan orang terkasih, carilah tujuan keberadaan kalian, dari dalam diri kalian, apapun itu tujuannya. Karena tujuan kalian berada, lebih besar dari apa yang dianggap oleh siapapun yang mengada-ngada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun