Meski rasa lelah mulai terasa setelah seharian menjelajahi wisata desa yang asri, tidak menghentikan kami untuk menikmati sisi lain Bali. Perjalanan kami berlanjut ke Legian, salah satu kawasan populer di Pulau Bali, terkenal dengan pantainya yang indah dan energi yang menggelora. Pesona Legian tidak hanya terlihat saat siang hari. Begitu matahari terbenam, suasana Legian malam hari pun berubah menjadi luar biasa dengan hiburan yang tak pernah tidur.
 Tepat pukul 9 malam, kami tiba di Jalan Legian, pusat kehidupan malam kawasan ini. Setelah matahari terbenam, jalan ini bertransformasi menjadi tempat yang penuh dengan kegiatan dan hiburan. Di sepanjang Jalan Legian, kami menemukan berbagai toko, restoran, bar, dan klub malam yang menyala dengan cahaya neon. Musik mengalun dari berbagai bar dan klub malam di sepanjang jalan, mengundang siapa saja yang lewat untuk ikut menari dan larut dalam energi malamnya. Meskipun beberapa musik terdengar sangat keras hingga membuat kami terkejut, hal ini justru menjadi pengalaman unik tersendiri. Lucunya, saat berjalan menyusuri Jalan Legian, terdengar beberapa kali suara turis asing bernyanyi dengan lantang, menghibur perjalanan malam kami.
 Malam di Legian adalah pengalaman yang kontras dari ketenangan yang kami rasakan di desa-desa wisata sebelumnya. Di sini, kami melihat sisi lain Bali, di mana pulau ini tidak hanya menyajikan keindahan alam dan budaya, tetapi juga energi dan semangat yang menyala sepanjang malam. Bagi kami, malam itu di Legian menjadi penutup yang sempurna untuk hari yang penuh cerita di Pulau Dewata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H