Ternyata, soto banjar itu berbahan dasar ayam kampung, soto ini memiliki keunikan, yaitu bumbunya diperkaya dengan rempah-rempah biji pala, cengkih, dan kayu manis. Ada pula yang menambahkan beberapa butir kapulaga ke dalam air rebusan kuah soto yang semakin gurih. Selain berkuah bening, ada juga yang menambahkan susu ke dalam kaldunya sehinga kuah soto nampak lebih keruh.
Intinya, keunikan Soto Banjar ini sulit untuk dilewatkan! Pedagang soto biasanya menyajikan satai ayam sebagai lauk pelengkap bagi yang suka, sementara semangkuk soto biasanya ditemani dengan perkedel kentang dan telur rebus. Menambah serunya ialah saat ombak manakala perahu lain lewat sehingga membuat suasana makan soto banjar pun bergoyang, tidak hanya lidah tapi badan pun diajak bergoyang. Setelah itu, saya pun diajak melihat bejantan yang terletak di kandangan dan juga mampir di pasar martapura sebagai pasar yang banyak sekali menawarkan khas batu akik nya.
Sampai, akhirnya, perjalanan itu harus berakhir saat dering handphone berbunyi bahwa sudah saatnya kembali ke arena kongres karena pemilihan akan segera berlangsung.Â
Terimakasih Kawan-Kawan KSR PMI Unilam Sub Unit Banjarbaru dan KSR PMI Sub Unit Banjarmasin yang telah menjamu saat itu.
(Viqo, A.Baini, Cholida, Ria, Saman dkk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H