Bumi pertiwi atas air dan tanah,
Dengan sumber daya alam melimpah,
Dikelola oleh tangan-tangan serakah,
Sehingga hasilnya jadi tak berkah,
Pemandangan alam nan indah,
Sudah tak lagi jadi anugrah,
Semua sudah tinggal sampah,
Menyisakan duka dan amarah,
Hati dan nurani mulai gundah,
Tangan dan kaki bergerak melangkah,
Sampaikan aspirasi di istana yang megah,
Mengingatkan mereka untuk berbenah,
Penghapusan seni sebagai kisah,
Kisah dari pembungkaman rakyat bawah,
Baliho politisi bertebaran dimana-mana melimpah,
Ditengah suasana yang sedang lemah,Â
Rakyat jangan pasrah dan menyerah,
Di tengah ekonomi susah nan goyah,
Sikap politisi menjadi pongah dan bedebah,
Mahasiswa dan rakyat harus ada dalam satu wadah.
Ini bukan soal berani dan gagah,
Kompetisi menang dan kalah,Â
Ini adalah negeri bersejarah,
Yang harus mampu berkiprah,
Rakyat dan Mahasiswa,29/08/2021
puisi terkait: ,Pemandangan Mengaji, Baliho Mu Tak Menarik, Suara Dari Dinding
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H