Gurauan seperti ini akan membuat seseorang itu menjadi ketakutan dan kemungkinan membuatnya marah dan memunculkan bibit-bibit permusuhan anatara orang yang ditakut-takuti dengan orang yang menakutinya.
Maka jangan sekali-kali kita mencoba hal seperti ini, meskipun dalam gurauan atau untuk membuat orang yang lainnya tertawa. Karena Rasulullah sangat melarangnya, sebagaimana sabda beliau "Haram bagi seorang lelaki menakutkan orang islam" (H.R Thabrani)
Mengetahui situasi dan kondisi
Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi orang yang senang bercanda yaitu ia harus mengerti situasi dan kondisi. Apabila situasi sedang serius, hendaknya ia paham bagaimana menanggapi situasi yang sedang serius. Jika seseorang tidak bisa menempatkan gurauan pada kondisi yang semestinya, itu akan mengakibatkan permusuhan antar sesama.
Namun bila situasi sedang rancau, maka berilah sedikit gurauan yang semestinya saja supaya dapat mengembalikan suasana yang tadinya tegang menjadi lebih fresh.
Tidak berlebihan
Pernah kita dengar bahwa orang yang dimasa mudanya banyak tertawa, maka akan banyak menangis dihari tua. Entah hal itu benar atau salah. Tapi, memanglah tidak baik hukumnya bagi seseorang yang berlebihan atau terlalu banyak tertawa, karena kebanyakan tertawa akan membuat hati seseorang menjadi keras dan buta, sehingga sulit baginya untuk menerima nasihat. Sebagaiama sabda Nabi"Janganlah kamu banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa bisa mematikan hati" (H.R Ahmad)
Sayyidina Ali berkata "Masukkan gurauan dalam perkataan sekedar kamu masukkan garam dalam makanan" makanan yang terlalu banyak garam akan terasa asin, sama halnya dengan gurauan, berguraulah sekedarnya saja dan dengan tidak berlebihan. Karena gurauan yang berlebihan bisa membutakan hati, menumbuhkan benih permusuhan dan hal-hal buruk lainnya.
Sa'id bin al-'As berkata "Bersederhanalah dalam melawak. Berlebihan dalam melawak akan menghilangkan keindahan dan menyebabkan orang-orang yang bodoh akan berani terhadapmu" berlebihan dalam bercanda juga dapat membuat orang-orang bodoh menjadi berani terhadap kita.
Seringnya kita melihat acara lawak diTV membuat kita lupa bahwa pelawak-pelawak yang ada diTV itu terpaut jauh lebih tua dari pada kita, namun kenyataannya kita memanggilnya dengan sebutan namanya langsung tanpa mengawali dengan julukan yang lebih tua seperti "Mas","Pak","Mbak" ataupun "Bu" sebagaimana adab seseorang pada orang yang lebih tua.
Sebagai seorang muslim yang bijak, hendaklah kita bisa menerapkan hal-hal diatas supaya gurauan kita menjadi lebih bermanfaat tanpa merugikan siapa saja. Karena gurauan muslim yang bijak apabila dilakukan dengan niat yang baik dan benar untuk menghibur orang lain insyaallah akan bernilai ibadah.Â