Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ini Sop dan Soto Banjar, Duo "Kembar Siam" Berkuah Rempah Khas Kalimantan

7 Januari 2025   21:12 Diperbarui: 8 Januari 2025   04:07 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Soto Banjar Bang Amat yang Kuahnya Menggunakan Susu untuk Menambahkan Citarasa Gurih-manisnya yang Sedap | @kaekaha

Jadi, kalau elemen karbo dalam piring saji yang sudah diracik secara lengkap berisi nasi, Urang Banjar akan menyebut sajian ini sebagai sop dan sebaliknya! Bila dalam piring saji elemen nasi putih diganti dengan irisan katupat atau ketupat tipis-tipis, maka   sebutannya bukan sop Banjar lagi, tapi sudah berubah menjadi  Soto Banjar. Naaah, mudah kan membedakan sop dan Soto Banjar!?

Soto (Banjar) Ayam Bapukah  | @kaekaha
Soto (Banjar) Ayam Bapukah  | @kaekaha
 

Kesamaan dari sebagian besar kelengkapannya inilah yang menjadikan Sop dan Soto Banjar selayaknya "kembar siam", selalu ada dan bersama-sama, selayaknya pepatah lama ada gula ada semut, maka ada Soto Banjar ada Sop Banjar!

Kalau ada pembeli di kedai yang memesan Soto Banjar, maka acil (Bibi;Bahasa Banjar) penjual tinggal memotong tipis-tipis katupat khas Banjar yang ukurannya 2 sampai 3 kali lebih besar dari ketupat pada umumnya, karena urung atau pembungkusnya bukan dari daun kelapa, tapi dari daun nipah yang lebih besar dan konon bisa menjadikan ketupat lebih putih, bersih juga lebih tahan lama.

Katupat ini biasanya digantung tidak jauh dari tempat berdirinya peracik sajian Sop dan Soto Banjar ini.

Irisan atau potongan katupat khas Soto Banjar memang relatif tipis-tipis (tapi tetap lebih tebal berkali lipat dari kartu ATM lo ya! He...he...he...) bukan kotak dadu seperti kebanyakan kuliner berbasis lontong ataupun ketupat pada umumnya. Ini juga menjadi ciri unik pada tampilan Soto Banjar yang paling mudah terlihat.

Katupat Banjar dengan Urung (Bungkus) Daun Nipah | @kaekaha
Katupat Banjar dengan Urung (Bungkus) Daun Nipah | @kaekaha

Selanjutnya, potongan katupat ini di tempatkan pada piring keramik berwarna terang yang ukurannya sedikit lebih besar dari piring-piring yang biasa dipakai oleh rumah tangga pada umumnya. Pemanfaatan piring keramik ini juga menjadi ciri khas, sekaligus pembeda dalam penyajian Sop dan Soto Banjar dengan kuliner berkuah kaldu lainnya yang biasanya menggunakan mangkuk.    

Sedangkan kalau pembeli memesan Sop Banjar, maka acil penjual tinggal mengaut (mengambil, khusus untuk nasi;bahasa Banjar) nasi dan ditempatkan di piring yang sama persis untuk meracik katupat, setelahnya tinggal menambahkan kelengkapan khas Sop ataupun Soto Banjar, berupa topping seperti sohun, perkedel kentang, irisan telur itik, daun sop atau seledri, bawang goreng dan ayam kampung. 

Khusus untuk topping ayam kampungnya, memang tergantung dari genre Sop atau Soto Banjarnya, Ini juga unik sekaligus pembeda Sop dan Soto Banjar juga dengan jenis sop atau soto-soto lainnya khas nusantara! 

Tampilan Soto Banjar Bang Amat yang Kuahnya Menggunakan Susu untuk Menambahkan Citarasa Gurih-manisnya yang Sedap | @kaekaha
Tampilan Soto Banjar Bang Amat yang Kuahnya Menggunakan Susu untuk Menambahkan Citarasa Gurih-manisnya yang Sedap | @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun