Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Pak De tentang Kaghati Kolope dan Itik Alabio yang Membuatku Jatuh Cinta

2 November 2024   14:16 Diperbarui: 3 November 2024   06:14 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain Sasirangan Khas Banjar, Bagian dari Kekayaan Budaya Nusantara yang Patut Dilestarikan | @kaekaha

Masih banyak destinasi alam dan budaya yang pernah kami dengar dari cerita Pak De, seperti kisah tapak kaki raksasa yang sampai sekarang masih misterius di Aceh, Uniknya Jam Gadang di Bukittinggi, Pem-pek Palembang yang ikonik, Upacara kematian suku Toraja (Rambu Solo') yang unik, Pulau Banda dengan buah pala-nya yang legendaris, sampai naga terakhir yang hidup di bumi, Komodo dan lain-lainnya.

Sungguh, kami sangat beruntung saat SD dulu bertemu dengan Pak De alias Pak Guru Suyitno yang mengantarkan saya dan teman-teman mengenal indah dan beragamnya alam budaya nusantara sejak dini, hingga kami benar-benar jatuh cinta dengan nusantara, Indonesia kita! 

Kain Sasirangan Khas Banjar, Bagian dari Kekayaan Budaya Nusantara yang Patut Dilestarikan | @kaekaha
Kain Sasirangan Khas Banjar, Bagian dari Kekayaan Budaya Nusantara yang Patut Dilestarikan | @kaekaha

Cinta! Ya cinta kepada indah dan beragamnya nusantara, Indonesia kita inilah yang sekarang ini kita butuhkan dan harus kita tumbuhkan sedini mungkin kepada anak-anak kita, generasi penerus bangsa sebagai refleksi kita terhadap aktualisasi sumpah pemuda. 

Karena memang hanya cinta tulus itu juga yang sesungguhnya bisa mengantar pemuda-pemuda dari pelosok nusantara pada tahun 28 Oktober 1928 silam bisa berikrar bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan berbahasa yang satu, bahasa Indonesia.

Saat ini, kita memerlukan banyak kehadiran sosok Pak De-Pak De yang lain dan yang baru, bahkan seharusnya kita wajib bisa menjadi Pak De bagi lingkungan kita masing-masing untuk memperkenalkan indah dan beragamnya kekayaan alam dan budaya nusantara, Indonesia kita! Agar pada gilirannya menyemaikan dan menumbuhkan benih-benih cinta yang akan menggelorakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, Indonesia tercinta! Seperti yang dicita-citakan oleh para pemuda dalam ikrar sumpah pemuda 1928.

Yuk, sering-sering mengabarkan indah dan beragamnya kekayaan alam dan budaya daerah kita masing-masing di Kompasiana! Biar menjadi dokumentasi sekaligus sumber bacaan referensi untuk anak cucu kita kelak! (BDJ21124).

Semoga Bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun