Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Si Angger" dan Khayalan Tingkat Tingginya dalam Romansa Berkereta Api

23 Oktober 2024   22:32 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:35 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak daam Gerbong Kereta Api sedang Menikmati Perjalanan | @kaekaha
Anak-anak daam Gerbong Kereta Api sedang Menikmati Perjalanan | @kaekaha

Thesis perlunya kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan panjang dengan kereta api, ini semakin saya rasakan ketika saya harus merantau ke Kota Tembakau di ujung timur Jawa Timur untuk tugas belajar

Karena secara tradisi alat transportasi paling familiar di kampung kami adalah kereta api, jadinya minimal 3 kali dalam setahun, saya juga melakukan perjalanan Madiun - Jember dengan menggunakan Kereta Api kelas ekonomi, yaitu  Argopuro jurusan Jogjakarta-Banyuwangi yang belakangan diganti dengan Kereta Api Sri Tanjung jurusan Jogja-Banyuwangi yang kemudian rutenya sempat bertambah panjang menjadi Purwokwerto-Banyuwangi.

Saya meyakini, setiap perjalanan adalah pelajaran, begitulah saya selalu memaknai setiap jengkal langkah dalam perjalanan saya, kemana saja. Setiap fragmen-nya adalah  catatan arif kehidupan, guru terbaik untuk bekal perjalanan berikutnya sekaligus sebentuk kenangan yang sepertinya sulit untuk saya lupakan. Begitu juga setiap pengalaman saya berkereta api, progresnya selalu semakin baik!

Itu juga yang terjadi selama kurang lebih 5 tahunan di akhir 90-an menjadi pelanggan tetap kereta api. Beragam pengalaman menarik dan berharga selalu saya dapatkan di setiap perjalanan saya bersama kereta api. Detail lengkap romansanya silakan baca pada artikel saya yang berjudul "Lorong Waktu Menuju Elegi Mudik Tahun 90-an". 

Semuanya menjadikan khayalan-khayalan tingkat tinggi saya saat masih menjadi angger dulu, semakin menjadi-jadi. Apa itu?

"Mboten Pareng Udud", Literasi Kreatif Bernafaskan Kearifan Lokal di Stasiun Madiun | @kaekaha 

Menjadikan Stasiun dan Kereta Api Agen Literasi

Sebagai mantan angger alias anak gerbong yang bertahun-tahun ikut merasakan perkembangan layanan kereta api yang memang terus membaik dari waktu ke waktu dan kebetulan, sekarang saya merantau di luar pulau Jawa hingga relatif jarang sekali naik kereta api labi. 

Tapi, karena pekerjaan mengharuskan saya keliling dari satu daerah ke daerah lainnya di seluruh Indonesia, hingga mengharuskan saya sering bepergian dengan berbagai moda transportasi, termasuk sesekali kereta api juga pesawat udara, mengharuskan saya tetap update terhadap isu-isu transportasi publik teraktual.

Karenanya, wajar jika saya juga sering mengkhayalkan banyak hal terkait komparasi antara kereta api dengan pesawat terbang. Sudah pasti bukan head to head terkait soal tingkat kenyamanan ataupun keamanannya, tapi lebih kepada spiritnya untuk terus memberi pelayanan dan kebermanfaatan yang terbaik kepada pengguna jasanya yaitu para penumpang dan juga berbagai individu yang ada di sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun