Sayangnya, selain keluarga mertua yang masih bisa dan biasa membuat sendiri, penjual Laksa Banjar saat ini relatif agak susah ditemukan. Selain di rumah makan tradisional Banjar yang ada, dulu sampai di awal-awal milenium baru atau awal 2000-an masih banyak penjual Laksa Banjar yang berjualan keliling dengan gerobak atau becak.
Sekarang, penjual Laksa Banjar memilih hanya sesekali saja kelilingan. Mereka lebih memilih ngetem di pasar-pasar tradisional tertentu saja, itu pun pas di hari-hari pasarnya saja. Jadi setiap harinya mereka berpindah-pindah tempat.
"Salah dua" pasar tradisional yang tiap hari pasarnya selalu menghadirkan beragam kuliner tradisional Banjar adalah Pasar Ahad atau juga dikenal sebagai Pasar Pal 7 yang sesuai namanya, hari pasarnya jatuh pada hari Ahad atau hari Minggu, juga Pasar Gambut yang resminya bernama Pasar Kindai Limpuar yang hari pasarnya jatuh pada tiap hari Jumahat atau hari Jumat.
Terus gimana dong kalau kepingin Laksa Banjar tapi nggak ketemu samanyang jualan?
Jangan kuatir, ini ada resep Laksa Banjar sederhana turun temurun dari keluarga besar kami yang sudah teruji nikmat dan sedapnya yang Insha Allah cukup untuk 5-6 porsi. Silakan dicoba!
Bahan Mi Beras:
600 gr tepung beras
2 sdm air kapur sirih
3 sdm minyak sayur
Secukupnya garam
Secukupnya daun pisang
Bahan Kuah:
1 liter santan
600 ml air
3 sdm minyak goreng
2 batang serai
7 butir kemiri sangrai
Seruas jahe
Seruas kencur
Seruas Janar atau kunyit
Seruas lengkuas atau laos
1 kg daging ikan haruan/Toman
10 butir bawang merah
6 siung bawang putih
4 buah cabe merah besar
Secukupnya (sesuai selera/bisa juga diganti sambal) cabe rawit.
Secukupnya daun salam dan daun jeruk.
Secukupnya terasi (kalau tidak suka bisa skip).
Secukupnya gula, garam dan penyedap.
Baca Juga Yuk! Berburu "Bebek Kaki Lima", Menikmati Romantisme Kuliner Jalanan Legendaris Nusantara