Ini persis seperti pengalaman saya lebih dari dua dekade silam, ketika akhirnya tergerak juga untuk mencoba Laksa Banjar untuk pertama kalinya, setelah beberapa kali "bertugas" ke Kalimantan Selatan.Â
Kerennya, pertama kali mencoba Laksa Banjar, saya yang sebelumnya tidak pernah mengenal kuliner laksa varian dari daerah manapun, langsung suka dan jatuh cinta. Â Memang sih, momentumnya saat itu pas banget, selayaknya pepatah "pucuk dicinta ulam pun tiba!"
Sebagai penikmat kuliner berkuah kaldu yang kebetulan sedang flu berat di perantauan, kehangatan kuah ikan haruan dari Laksa Banjar yang disajikan bersama teh hangat sama calon mertua,  jelas tidak hanya sekedar menetralisir demam semata, tapi juga mengobati kerinduan lidah saya pada sedapnya kuah kaldu yang otentik dari kuliner tradisional yang menjadi kesukaan saya.
Selazimnya kuliner berkuah kaldu pada umumnya, kuah pada olahan laksa Banjar juga menjadi kuncian dari kuliner legendaris yang konon telah ada sejak beberapa abad silam ini.
Kuah Laksa Banjar, dibuat dari perpaduan sempurna beragam rempah seperti serai, lengkuas atau laos, janar atau kunyit, jahe, kencur, kemiri, bawang merah, bawang putih, cabe merah, daun salam, daun jeruk, juga santan dan yang paling spesial adalah daging ikan haruan atau ikan Toman, si-ikan gabus.
"Ramuan" dan juga penampakan dari kuah Laksa Banjar ini relatif identik dengan kuah Katupat Kandangan, kuliner tradisional khas dari Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang juga telah kesohor sebagai kuliner Urang Banjar lainnya.
Baca Juga Yuk! Citarasa Istimewa di Balik Tampilan Sederhana Nasi Itik Gambut
Selain kuah full rempah yang tidak hanya memberi sensasi rasa gurih yang sedap semata, tapi juga sensasi kehangatan dengan aroma mood booster yang unik dan menenangkan, tekstur kuah berisi cincangan kasar daging ikan haruan atau ikan Toman yang berasa lembut jelas memberi sensasi kelezatan tersendiri saat pelan-pelan menikmatinya.
Elemen lain dalam seporsi Laksa Banjar adalah gumpalan mirip mi yang dibuat dari adonan tepung beras yang menghadirkan isian dengan tekstur lembut dan kenyal. Uniknya, kalau di tempat penjual Laksa Banjar, mi beras ini disajikan dalam dua pilihan, yaitu mi beras berukuran besar dan mi beras dalam ukuran kecil mirip bihun.