Wadai pertama dengan warna merah putih menyala adalah sejenis wadai yang oleh Urang Banjar dikenal sebagai wadai talam. Wadai ini sepertinya wadai khas masyarakat Melayu yang juga berkembang di dalam budaya kuliner masyarakat Banjar yang memang termasuk sub suku Melayu.
Wadai tradisional ini, akhir-akhir ini kembali populer dan naik daun setelah dimodifikasi sedemikian rupa dan diperkenalkan dengan identitas baru yang yang lebih segar yaitu wadai nona manis.
Wadai nona manis patriotik berwarna merah putih menyala yang ada di Banjarmasin ini sebenarnya varian warna dari wadai nona manis hijau yang mempunyai citarasa pandan yang manis dan gurih begitu lezat dengan harum khas pandan yang segar. Mau coba!?
Wadai patriotik kedua adalah wadai khas Banjar yang biasa kami sebut sebagai gegampam.
Wadai gegampam atau sebagian masyarakat ada juga yang menyebutnya sebagai "wadai bagincu", kemungkinan besar karena warna merahnya yang memang identik dengan merahnya bibir gadis-gadis Banjar yang terkenal berkulit putih nan mulus, sehingga kontras dengan bibir merahnya... he...he...he...
Wadai bercitarasa manis legit nan menggoda ini merupakan salah satu kue tradisional Banjar di Kalimantan Selatan yang dibuat dari olahan ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta) yang biasa disebut Urang Banjar sebagai gumbili kayu!
Pastinya, siapa saja yang mencicipinya, dijamin selalu dandaman (kangen berat ; bhs Banjar) sama Kota 1000 Sungai! Mau coba?
Wadai patriotik merah putih berikutnya atau wadai ketiga adalah wadai khas masyarakat Melayu yang juga bertransformasi menjadi wadai Banjar yang banyak dikenal sebagai putri mandi.
Kue berbahan tepung ketan dengan isian berupa inti dari parutan kelapa dan gula yang berasa manis legit ini masih segaris atau berkerabat dengan wadai kalalapun (kelepon;Bhs. Banjar) dan juga mendut khas dari Pulau Jawa.