Banyak cara kreatif yang dilakukan masyarakat nusantara untuk merefleksikan euforia hari kemerdekaan yang biasa kita sebut sebagai tujuhbelasan atau ada juga yang menyebut agustusan.
Sudah menjadi tradisi di kampung-kampung sampai di gang-gang perkotaan di seluruh pelosok nusantara, setiap memasuki bulan Agustus, semuanya bersolek dengan mengeksplorasi semua kreatifitasnya demi menyambut datangnya hari paling penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia tersebut.
Nah, kalau aktifitas mempercantik Regol atau gerbang desa dengan mengecatnya atau dengan menambahkan lampu-lampu Penjor, juga beragam lomba khas agustusan sudah menjadi keumuman yang lumrah dan pastinya juga sudah banyak yang handle pelaksanaannya, bagaimana kalau tahun ini kita ciptakan aksi yang berbeda!?
Baca Juga Yuk! Es Puter "Jadoel" Dharma Praja, Si Manis dari Banjarmasin yang Melegenda
Masyarakat nusantara yang dikenal mempunyai kekayaan tradisi dan budaya yang begitu luar biasa beragamnya, termasuk seni dan budaya kulinernya, sudah pasti mempunyai sajian unik yang bisa ikut menyemarakkan euforia perayaan hari kemerdekaan kita yang tahun memasuki episode yang ke-79.
Bagaimana kalau khusus tahun ini, kita coba mendokumentasikan sekaligus melestarikan beragam wadai (kue;bahasa Banjar) patriotik, kue-kue tradisional nusantara dari daerah kita masing-masing!
Khususnya yang secara tradisional memang mempunyai kekhasan pada penampilannya yang berwarna merah putih atau setidaknya wadainya bisa diberi warna merah dan putih tanpa mengganggu penampilan dan juga citarasanya. Bisa kan!?
Dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas dan Kalimantan Selatan secara umum, kita juga mempunyai beberapa kue cantik yang penampilannya juga identik dengan warnanya yang patriotik, yaitu merah putih. Penasaran?
Wadai pertama dengan warna merah putih menyala adalah sejenis wadai yang oleh Urang Banjar dikenal sebagai wadai talam. Wadai ini sepertinya wadai khas masyarakat Melayu yang juga berkembang di dalam budaya kuliner masyarakat Banjar yang memang termasuk sub suku Melayu.
Wadai tradisional ini, akhir-akhir ini kembali populer dan naik daun setelah dimodifikasi sedemikian rupa dan diperkenalkan dengan identitas baru yang yang lebih segar yaitu wadai nona manis.
Wadai nona manis patriotik berwarna merah putih menyala yang ada di Banjarmasin ini sebenarnya varian warna dari wadai nona manis hijau yang mempunyai citarasa pandan yang manis dan gurih begitu lezat dengan harum khas pandan yang segar. Mau coba!?
Wadai patriotik kedua adalah wadai khas Banjar yang biasa kami sebut sebagai gegampam.
Wadai gegampam atau sebagian masyarakat ada juga yang menyebutnya sebagai "wadai bagincu", kemungkinan besar karena warna merahnya yang memang identik dengan merahnya bibir gadis-gadis Banjar yang terkenal berkulit putih nan mulus, sehingga kontras dengan bibir merahnya... he...he...he...
Wadai bercitarasa manis legit nan menggoda ini merupakan salah satu kue tradisional Banjar di Kalimantan Selatan yang dibuat dari olahan ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta) yang biasa disebut Urang Banjar sebagai gumbili kayu!
Pastinya, siapa saja yang mencicipinya, dijamin selalu dandaman (kangen berat ; bhs Banjar) sama Kota 1000 Sungai! Mau coba?
Wadai patriotik merah putih berikutnya atau wadai ketiga adalah wadai khas masyarakat Melayu yang juga bertransformasi menjadi wadai Banjar yang banyak dikenal sebagai putri mandi.
Kue berbahan tepung ketan dengan isian berupa inti dari parutan kelapa dan gula yang berasa manis legit ini masih segaris atau berkerabat dengan wadai kalalapun (kelepon;Bhs. Banjar) dan juga mendut khas dari Pulau Jawa.
Sudah pasti, Citarasanya yang manis legit akan selalu ngangeni lur! Mau coba nggak!?
Untuk wadai merah putih selanjutnya merupakan wadai yang dimana-mana ada, meskipun mungkin varian dan turunan jenisnya berbeda-beda di setiap daerah, begitu juga dengan namanya, tapi tetap saja, bahan dasar dan cara dasar untuk membuatnya sama saja. Ada yang tahu dengan wadai sejuta umat ini?
Kami, Urang Banjar biasa menyebut wadai yang satu ini dengan sebutan bolu atau wadai bolu. Di lingkungan kami saja, wadai bolu ini banyak sekali macamnya, seperti bolu kalambin (klemben;bahasa Jawa) bolu kukus, bolu bakar atau bolu panggang dan lain-lainnya. (BDJ17824)
Semoga bermanfaat dana menginspirasi!
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H