Lain ladang lain belalang, Lain lubuk lain pula ikannya! Naaaaah lain daerahnya lain pulalah bahasanya!
Baca Juga Yuk! Misteri Sepasang Kunang-kunang di Balik Halimun Kabuaran
Perjalanan menuju Desa Kabuaran tempat lokasi KKN kelompok kami sebenarnya nggak terlalu sulit, karena dari kantor kecamatan tempat kami dilepas sama Pak Camat dan petinggi kampus, rombongan kami tinggal naik mobil pick-up bak terbuka yang sudah di siapkan.
Jalannya juga hanya satu arah saja, tinggal lurus mengikuti jalan beraspal mulus yang dari awal pertigaan jalan besar di samping kantor kecamatan terlihat menanjak. Ini asyik sekaligus susahnya!
Ternyata, mobil yang mengantar kami sepertinya kurang fit. Di sepanjang perjalanan, beberapa kali kenalpot mobil terbatuk-batuk dan terlihat tersengal-sengal diajak menanjak dengan beban yang lumayan berat di bak belakang.
Benar saja! Sepertinya belum separuh jalan, mobil pick-up yang membawa kami benar-benar kandas, berhenti total nggak ada suara dan nggak bisa lagi bergerak, setelah batuk-batuk lumayan berat.
Ngenesnya, ternyata sopir yang membawa mobil tidak hanya nggak paham soal mobil, karena memang bukan sopir sebenarnya, ternyata dia juga tidak tahu lokasi persis kantor desa Kabuaran yang akan kita tuju. Alamaaaaak.
Disaat kita semua kebingungan karena memang tidak ada yang bisa dimintai tolong, si sopir malah ijin untuk kembali ke kantor kecamatan untuk meminta bantuan dan meninggalkan temannya agar bersama kami menunggu di mobil.
Sesekali ada bapak-bapak lewat dan kami tanyai
"Pak Kantor Kepala Desa masih jauh?" Tanya Bang Deni.
"Oh kantor Pak Tinggi!?"Â Si bapak tua bertanya balik.